Bissmillahirrahmanirrahiim
Doa, Tekad dan Pertemuan... (part 1)
Kisah ini dimulai sesaat setalah aku keluar dari ruangan wisuda sarjana di gedung 3 fakultas hukum uns waktu itu oleh ibuku...
“Abis ini mau ngapain?”
Dan meluncurlah kata-kata ini tanpa aku tahu ternyata akan menjadi doa yang Allah kabulkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
“Kerja dan Langsung Nikah”
“Kamu yakin? Anak seusiamu itu harusnya berpikiran untuk bekerja, berusaha dan menimba ilmu lagi” timpal ibuku
“yakin bu” sahutku sambil mengkahiri obrolan karena bapakku langsung mengajak belanja di Pusat Grosir Solo sebelum mereka kembali ke Jakarta.
Dan dengan mengucap Alhamdulillah tanpa disadari that dreams come true...
And finally i found her after i got job!
Seorang wanita dengan senyum termanis di dunia yang ga pernah sebelumnya terbenak untuk dinikahi, karena kalo jujur siapa wanita yang saya ingin nikahi dan saya impikan adalah RAISA.
Tapi mungkin Allah berkehendak lain, dan Insya Allah dia lah orangnya.
Wanita dengan senyum termanis di dunia ini adalah ah siapa gerang namanya.
Pertama kali kujumpai dhila adalah saat instansi saya Badan Informasi Geospasial (BIG) bersama Kemenko Perekonomian, BKPM, Bakorkamla, Kemenhut, KY, Basarnas dll mengadakan prajabatan di PPMKP Kementerian Pertanian. Yak prajabatan hari itu dimulai dengan permainan game. Dalam game tersebut akhirnya membuat saya duduk jauh dari tas saya dan pemilik senyum manis ini dalam game tersebut mendapat duduk di dekat tasku. Yak tasku yang berisi ipad kesayangan sebagai hadiah kelulusan dari bapak dan ibu. Dan tanpa merasa berdosa doi menyender di dinding dengan beralaskan, dasar semangka, melon, nanas waktu itu saya menggrutu. Tapi anyway karena hal itu saya baru tahu jika dia mempunyai senyum termanis di dunia. Ah manisnya....
Dan tahulah kejadian selanjutnya jika seorang lelaki sudah mulai suka ke lawan jenisnya, yakni mulai mencari perhatian agar si doi juga curi perhatian balik.
Entahlah dengan berbagai macam cara dari hal-hal yang umum seperti mulai dengan memandangi tanpa dia tahu, mulai nanya-nanya ke temen se-instansinya walaupun cuma ada satu orang yang dukung dan dia temen sekamar saya juga...nasib...nasib... (FYI dalam prajabatan satu kamar diisi bisa sampai 3 orang dan tidurnya pun udah macem kayak sarden) dan akhirnya curi-curi perhatianpun sampai mulai berani duduk disebelah dia entah karena ga disengaja sampai sangat sengaja juga, hehehe.... (sekian, semoga masih ada niat buat nulis part 2)
[caption id="attachment_374992" align="alignnone" width="330" caption="Kapan aja boleeeeh :p"]
