Setelah Erick Thohir jadi Ketua Timses Jokowi-MA bagaimana nasib pengungkapan skandal Panama Papers? Sejauh ini mereka yang tercantum dalam dokumen nama pemilik rekening yang menggunakan jasa perusahaan di Panama untuk bisnis mereka belum ada hasil. Berita terakhir ditulis CNN Indonesia pada November silam oleh wartawan yang saya kenal sangat ulet dalam investigasi, baca di sini.
Panama Papers bisa diduga demi mengamankan kerahasiaan aset atau upaya menyembunyikan kewajiban membayar pajak. Untuk memahami apa itu Panama Papers bisa baca penjelasan ini.
Untuk mengetahui nama-nama dalam Panama Papers bisa dicek di sini.
Salah satu nama yang disebut adalah Erick Thohir. Setelah Panama Papers terungkap, Erick dan kakaknya Boy Thohir  memutuskan untuk mengikuti program tax amnesti dari Jokowi. Hasilnya total setoran pajak Thohir bersaudara dan para peserta pengampunan pajak mencapai 10 triliun rupiah!  Ini menunjukkan itikad baiknya untuk tunduk pada aturan hukum di Indonesia, suatu hal yang tentu patut diapresiasi.
Tetapi bagaimana dengan pembuktian motivasi para pebisnis ini saat menyimpan aset di Panama? Apakah melanggar hukum atau tidak, inilah yang harus dibuktikan oleh para penegak hukum. Apalagi pemerintahan Jokowi dikenal dengan motto: BERSIH.Â
Jangan sampai motto ini tercoreng karena pengusutan Panama Papers mentok. Nah, kerjaan bersih-bersih pemerintahan Jokowi juga masih "ngutang" pengusutan nama-nama yang masuk dalam dokumen Paradise Papers, sebut saja ada keluarga Cendana dan Prabowo Subianto. Lihat di sini.
Tulisan ini untuk ingetin saja bahwa urusan mengemplang pajak, umpetin aset, indikasi korupsi dan penegakan hukum masih belum beres. Selamat bekerja pemerintah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H