Mohon tunggu...
Monique Rijkers
Monique Rijkers Mohon Tunggu... profesional -

only by His grace, only for His glory| Founder Hadassah of Indonesia |Inisiator Tolerance Film Festival |Freelance Journalist |Ghostwriter |Traveler

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Gus Yahya Bertemu PM Israel Benyamin Netanyahu

14 Juni 2018   22:43 Diperbarui: 15 Juni 2018   13:26 3079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kabar baik dari Yerusalem, Israel, semalam waktu Indonesia atau pagi waktu Yerusalem. Gus Yahya, tokoh umat Islam di Indonesia bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sebagai bangsa Indonesia tentu kita patut bersyukur Indonesia mulai mengambil langkah mendekati kedua pihak yang berkonflik yaitu Israel dan Palestina. 

Selama ini konflik terutama terjadi antara Hamas yang menguasai Gaza dengan Israel. Otoritas Palestina tidak sanggup mengatasi kekuasaan Hamas di Gaza. Bahkan Perdana Menteri Palestina Machmod Abbas pernah 2 kali hendak dibunuh saat mengunjungi Gaza. Karena itu sudah 10 tahun Abbas tidak pernah berkunjung ke Gaza. Konflik Palestina dan Israel seharusnya dilihat sebagai problem kekerasan karena Hamas adalah organisasi yang berpotensi membahayakan.

Jika masih banyak orang Indonesia yang menilai konflik Israel dan Palestina karena penjajahan, itu sangat salah. Palestina sudah mendeklarasikan kemerdekaan pada 15 November 1988 di Aljazair. Palestina sudah diakui oleh 137 negara di PBB, cuma pesoalan waktu saja menunggu Amerika dan sejumlah negara besar lainnya untuk mengakui eksistensi Palestina. 

Justru Indonesia harus berjuang agar Palestina diakui sebagai anggota PBB. Namun meski sudah 3 kali Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia belum berhasil membuat Palestina diterima PBB. Kini Indonesia terpilih keempat kalinya, kini Indonesia bisa menjadi negosiator di PBB dan menjadi mediator antara Israel dan Palestina. 

Konflik Israel dan Palestina berakhir saat Indonesia mulai menjadi mediator pemberi solusi damai. Semoga langkah positif Gus Yahya ini diapresiasi oleh pemerintah dan bangsa Indonesia karena dunia ini butuh para inisiator perdamaian. Jadi ingat Gus Dur, in Gus we trust. 

Saya sebagai pendiri yayasan Hadassah of Indonesia yang mengedukasi orang Indonesia tentang konflik Israel dan Palestina mendorong peran Indonesia dalam mencapai perdamaian. Anggaplah ini kado istimewa dari Indonesia untuk dunia. Shalom untuk Indonesia, Israel dan Palestina. 

Info: Deklarasi Kemerdekaan Palestina bisa dilihat dari situs PBB palestineun.org

Foto dari koleksi pribadi dengan izin untuk dipublikasikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun