Yahya ini memang model anak santri yang taat orang tua dan penjaga adik. Kalo adik cewe Yahya yang sedang kuliah untuk menjadi guru mau pulang ke Cilacap maka Yahya akan bela-belain jemput adiknya dari Semarang dengan motor karena adiknya itu mabuk darat. Meski bukan santri, Warijan memasukkan Yahya dan adiknya ke Pesantren Nurul Huda di Cirebon.
"Pokoknya kalo anak saya udah selesai kuliah semua, saya mau tani aja, ngga kerja tukang lagi", kata Warijan. Keren ya Warijan. Ia sibuk bekerja demi anak-istri tanpa sempat menjelek-jelekkan pemerintah. "Saya dilarang ikut Facebook sama anak saya yang cewe", kata Warijan. Saya bilang, "Bapak sibuk begini mana sempat Fesbukan."
Saya yakin masih banyak "Warijan" lain di Indonesia ini. Mereka adalah orang biasa seperti kita semua yang memikirkan bagaimana agar keluarga bisa makan dan anak bisa sekolah supaya dapat pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik. Saya juga yakin masih banyak "Yahya" lain di Indonesia yang berharap perjuangan demi sekolah itu dapat mewujudkan impian mereka dan orang tua mereka. Selamat Hari Buruh 1 Mei dan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei.
Mari kita sibuk kerja! Terinspirasi oleh Warijan dan Yahya, masa cuma Presiden aja yang sibuk kerja, kita juga dong! Warijan dan Yahya juga kita semua bisa bekerja, berusaha dan menempuh pendidikan dengan baik jika roda pemerintahan berada di tangan orang-orang baik. Jangan salah pilih orang dalam Pemilu lho ya...bisa berabe hidup kita semua.
#sibukkerja
#presidensibukkerja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H