Mohon tunggu...
Monique Rijkers
Monique Rijkers Mohon Tunggu... profesional -

only by His grace, only for His glory| Founder Hadassah of Indonesia |Inisiator Tolerance Film Festival |Freelance Journalist |Ghostwriter |Traveler

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Amir Timur, yang Mengislamkan Klan Genghis Khan

22 September 2017   08:12 Diperbarui: 22 September 2017   21:26 5562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya pakai baju khas Uzbek

Amir Timur, Sang Pedang Islam (Sword of Islam) yang mengislamkan klan Genghis Khan 
Amir Timur adalah pendiri kerajaan Timurid dan pemimpin pasukan yang menaklukkan wilayah yang saat ini adalah Irak, Iran, Afghanistan, Pakistan, Azerbaijan, Georgia, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, Kyrgystan, sebagian besar Turki dan Suriah dan bagian utara dan barat India. Diperkirakan untuk mencapai kejayaan, Amir Timur menewaskan 17 juta orang atau 5% populasi dunia masa itu. Meski turut mengislamkan banyak wilayah dan membangun peradaban Islam lewat arsitektur, Amir Timur kalah populer di mata umat Islam Indonesia dibandingkan Ottoman Turki.

Mungkin karena Amir Timur tidak berperang melawan Yerusalem. Amir Timur malah bersahabat pula dengan Perancis dan Spanyol yang saat itu sama-sama menganggap Turki sebagai musuh. Padahal dalam urusan menang-kalah, Amir Timur mengalahkan Ottoman Sultan Bayesid yang berujung pada kematian Bayesid dalam tahanan.

Patung Amir Timur di Tashkent. Dok.pribadi
Patung Amir Timur di Tashkent. Dok.pribadi
Boleh jadi darah Turki-Mongol yang mengalir di tubuhnya menjadi inspirasi atau lebih tepat, ambisi Amir Timur untuk membangun kebesaran kerajaan Genghis Khan, yang sudah meninggal seabad sebelum Amir Timur. Demi untuk berkuasa pula, Amir Timur menikahi keturunan Genghis Khan dan mengislamkan klan Borjigin, klan keturunan Genghis Khan.

Amir Timur adalah seorang tentara yang cakap. Rencana penyerangan digagas jauh-jauh hari dan didahului dengan propaganda. Sword of Islam adalah julukan yang ia klaim guna meraih simpati umat Islam. Amir Timur gagal menjadi penguasa wilayah Arab karena ia bukan keturunan Nabi Muhammad. Padahal soal kepandaian, Amir Timur bisa berbahasa Persia, Turki, dan Mongol.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Saat berkunjung ke Museum Tamarlane (Amir Timur) di Tashkent, Uzbekistan, saya sempat berfoto pake baju dan topi khas Uzbek dengan latar belakang lukisan Amir Timur. Museum ini menyimpan lukisan-lukisan yang indah menggambarkan kehidupan masa Amir Timur berkuasa. Ada pula Alquran cetakan pertama (tunggu ya). Perhatikan lukisan berjudul "Feast" yang aduhai semarak dengan musik, tarian dan sajian hidangan. Bahkan ada hidangan menyerupai babi guling pada pojok kiri bawah foto. Pada lukisan lain, kita melihat kegiatan agama ketika alim ulama mengajar kitab-kitab nabi kepada mualaf (mukanya seperti muka Tionghoa atau Mongolia).

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Amir Timur meninggal pada tahun 1405, digantikan oleh anak keempatnya Shah Rukh (mungkin nama Shah Rukh Khan dari nama anak Amir Timur). Makamnya terletak di Kota Samarkand, yang dahulu adalah kota pemerintahan kerajaan Timurid. Amir Timur berhasil menjadikan Samarkand sebagai pusat peradaban Islam. Pada masa Amir Timur, seni arsitektur, sastra dan produksi buku sangat berkembang. (Monique Rijkers)

Makam Amir Timur di Samarkand, Uzbekistan. Dok.pribadi
Makam Amir Timur di Samarkand, Uzbekistan. Dok.pribadi
Foto: milik pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun