Wiwin adalah ibu dari dua orang putra berusia remaja. Foto kedua anak beserta sang suami terpajang bersama foto diri Wiwin ketika belum berjilbab di jendela meja kerjanya. “Ah, itu foto saya untuk ijazah sarjana”. Wiwin mengaku pernah bercita-cita menjadi guru TK ketika ia masih kecil. Namun, Tuhan Yang Maha Kuasa membawanya menjadi salah seorang pengajar Bahasa Ibrani yang cuma dikuasai segelintir orang Indonesia. Bahkan, orang Kristen yang notabene membaca Alkitab Perjanjian Lama umumnya tidak dapat membaca dalam Bahasa Ibrani, bahasa aslinya. Karena itu ketika berkenalan dengan orang-orang yang beragama Kristen, Wiwin biasanya memberitahukan profesinya dan mengajak kalangan Kristen untuk menekuni Bahasa Ibrani. “Umat Kristen bisa menggali Bible (Alkitab) lebih dalam karena tahu arti dalam bahasa aslinya.”
Tak terasa sudah dua jam kami berbincang. Hujan di luar sudah berhenti, memudahkan Wiwin, si penyuka alam ini untuk bergegas pulang ke rumahnya di Sawangan. “Perbedaan itu jangan dijauhi, justru kita harus pelajari untuk memahami", ujarnya sambil tersenyum. Mendengar kalimat itu, mendadak langit kelabu di atas kepala kami terasa secerah mentari. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H