Mohon tunggu...
Monique Rijkers
Monique Rijkers Mohon Tunggu... profesional -

only by His grace, only for His glory| Founder Hadassah of Indonesia |Inisiator Tolerance Film Festival |Freelance Journalist |Ghostwriter |Traveler

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apa Kabar Lukman Sardi?

18 Oktober 2015   10:25 Diperbarui: 18 Oktober 2015   12:32 2116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Boleh dibilang saya kebetulan bertemu Lukman Sardi, aktor kawakan Indonesia. Pagi itu Lukman mengenakan kemeja putih dan bercelana jins, datang ke sebuah acara doa bersama istrinya, Lia. "Dulu jam segini (jam 6 pagi di hari Sabtu) saya masih di atas kasur," Lukman mengenang.

Sebagai orang yang awam dengan dunia perfilman Indonesia dan bukan penonton infotainmen atau pembaca tabloid gosip, saya buta tentang kehidupan rumah tangga Lukman dan Lia. Saya baru tahu, rupanya ketika melihat Lia pertama kali, hati Lukman langsung kepincut. Lukman bilang, "Waktu itu saya mau ambil script. Dia (Lia) itu asisten produser sutradara yang sangat terkenal, yang dititipi script. Itu pertemuan yang sangat berkesan." Lukman kemudian makin sering bertemu Lia ketika proses syuting berlangsung dan berlanjut menjadi pacaran. Namun sayang, ibu Lia amat menentang hubungan keduanya. Bahkan suatu malam ketika Lukman mengantar Lia pulang, ibu Lia menyambut anaknya dan berkata, "Baru pulang? Diantar supir baru?" Saat menceritakan hal ini, Lukman menegaskan, "Bukannya untuk menjelek-jelekkan lho ya." Meski menghadapi tantangan, cinta Lukman kepada Lia terbukti dan terwujud di pelaminan hingga sekarang keduanya memiliki 3 anak. 

Cinta Lukman pada istrinya ini kembali teruji ketika istrinya kritis dan berada di ICU pasca melahirkan anak kedua. Selain istrinya, anak keduanya ini pun kritis. “Saya drop, sedrop-dropnya.” Lukman mengaku menangis di dalam kamar dan menggugat Tuhan. “Tuhan, saya udah buat begini-begitu, tapi kok elo masih buat kayak begini?”  Lukman mengaku ia kemudian berdoa. "Tuhan, saya yakin betul, apa yg Engkau kasih adalah sesuatu yang terbaik walaupun mungkin pada saat itu bukan sesuatu yang buat kita kayaknya rasanya enak.” Menurut pengakuan Lukman, “Justru saya semakin kuat dengan doa itu. Saya semakin yakin. Saat saya makin yakin, ternyata pertolongan Tuhan sungguh hadir dalam diri saya. Bukan tiba-tiba langsung sembuh, bukan gitu! Tapi saya dikasih iman dan kekuatan untuk menjalaninya.”

Sepertinya Lukman adalah seorang pria yang penuh dedikasi pada keluarga. Kala ia bercerita, cukup banyak kisah yang berlatar belakang keluarga yang ia sampaikan alih-alih bercerita tentang pencapaian kariernya. Misalnya, Lukman bercerita kedekatannya dengan ayah Mama Marini (ibu tiri Lukman). "Opa menulis pesan untuk cucu-cucunya saat HUT Pernikahan Emas. Saya kebagian pesan dengan judul "Kasih." Pada bagian lain, Lukman brnostalgia tentang ayah mertuanya yang menurutnya, "Orang ini jarang omong tapi berasa kalau orang ini punya kasih yang besar. Saya merasa ada sesuatu yang keluar dari dia." Ketika ayah mertuanya meninggal, Lukman mengaku sangat terpukul. Lukman juga bercerita tentang ayahnya, pemusik kenamaan Idris Sardi. Orang yang menurut Lukman amat memegang prinsip, pekerja keras bahkan di saat sakit, susah bicara pun masih mau mengajar murid-murid biolanya. Sehari sebelum ayahnya meninggal, ia berkata, "Lukman, I am happy for you. Kamu berada di tempat paling tepat buat kamu.” 

Selain bercerita pengalaman rumah tangganya, Lukman sempat bertutur soal film terbarunya “3 Dara”. “Film Indonesia itu dapat penonton 500 ribu susahnya minta ampun. Tapi project film saya semua dapat 600 ribu. Bahkan "3 Dara", bulan ini masuk yang paling banyak penontonnya. Itu semua karena Tuhan.” Saya tidak mengenal Lukman secara pribadi. Namun dari penuturannya, rasa-rasanya ia tidak sedang berjualan kecap, mempromosikan dirinya. Justru Lukman terlihat polos, apa adanya dengan cerita yang melompat-lompat, jauh dari upaya menarik pendengar. Jika ia adalah seorang aktor yang piawai, pagi itu ia gagal membuat pendengar tersedu-sedu dan kelihatannya ia tidak mendramatisir kisah hidupnya. 

Dari seluruh pengungkapan Lukman, satu hal yang menurut saya positif adalah respons Lukman ketika menanggapi kehebohan di sosial media terkait dirinya. Lukman mengaku berhenti berkicau lewat Twitter dan menghapus Facebook serta sempat mengunci akun Instagramnya menjadi privat agar lebih tenang. “Saya bingung menghadapinya, tapi saya melihat kasih Tuhan yang harus bicara. Justru mereka kayak gitu karena mereka care sama saya. Ini juga bagian yang mereka percayai, saya harus respect dengan apa yang mereka percaya. Sekarang followers Instagram saya bertambah. Banyak orang support saya. Saya tidak dibiarkan terpuruk oleh Tuhan.” Meski saat ini sedang sibuk berada di belakang layar, Lukman mengaku senang mendapat undangan ke daerah-daerah untuk menceritakan kisah hidupnya. Bahkan terlontar dari mulut Lukman, "Mudah-mudahan suatu saat saya ingin seperti Pak Riza," sambil menunjuk Riza Solihin yang saat itu duduk di depannya. Tentu saja pernyataan itu mendapat aplaus. Saya bertepuk tangan paling keras.[] 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun