Bagaimanapun Arifin Panigoro orang yang amat berpengalaman dalam industri migas, kekhawatiran ini tidak bisa dianggap sepele karena bila ini diabaikan, industri migas kita akan mengalami bencana.
Yang perlu diperhatikan lebih dalam lagi adalah masih hijaunya Archandra dalam memahami seluk beluk dunia migas Indonesia dengan melihat kebijakan Gross Split yang diambilnya ini dan juga watak terburu-buru Jonan dalam memahami industri migas di Indonesia, ini menjadi sinyal buruk bagi Kabinet Jokowi Jilid II bila kebijakan yang amat strategis soal industri migas nasional.
Persoalan ini juga harus diperhatikan oleh para kekuatan politik di Indonesia untuk secara bersama-sama duduk dalam memahami persoalan Migas di Indonesia dan mengajak kembali kepada semangat Presiden Sukarno untuk menguasai sektor migas dalam logika-logika kepemilikan negara dan kedaulatan yang lebih besar.
Restrukturisasi ESDM di Kabinet Jokowi Jilid II selain mengevaluasi kebijakan 'Slordig' Jonan dan Archandra juga menyadarkan soal ada 'pesan dari masa lalu' soal UU Migas 1960 yang amat berkedaulatan penuh itu.
Muhamad Doris
Peneliti dan Pengamat Energi Nasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H