Mohon tunggu...
Monika Yulando Putri
Monika Yulando Putri Mohon Tunggu... Akuntan - Analis. Blogger. Traveler

Pecinta buku, pengamat media sosial dan penghobi jalan-jalan. Bisa juga dikunjungi di www.monilando.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Indonesia Sehat, Indonesia Bebas Stunting

8 Agustus 2019   17:14 Diperbarui: 8 Agustus 2019   17:23 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nanti kalau pas umroh nggak usah ngoyo mencium Hajar Aswad ya. Orang Indonesia pendek-pendek, nanti kena sikut sama orang Arab yang tinggi-tinggi,"

Beberapa kali saya mendengar saran bernada sama seperti di atas sebelum berangkat ke tanah suci. Awalnya, siapa yang tak ingin mengikuti perbuatan Rasulullah SAW tersebut. Namun, melihat kondisi ketika thawaf yang mana di depan saya banyak orang tinggi besar, nyali saya ciut seketika. Kalah badan!

Ya, postur tubuh orang Indonesia memang tidak terlalu tinggi. Namun, tahukah kamu, ternyata Indonesia termasuk negara dengan rata-rata penduduk terpendek di dunia? Berdasarkan data World Atlas (2017), Indonesia menduduki peringkat kedua negara dengan penduduk terpendek yakni hanya sekitar 152 cm, satu tingkat lebih baik dari Bolivia yang menduduki peringkat pertama.

Wow, mencengangkan ya?

Badan pendek identik dengan stunting. Apakah stunting itu? 

Kementerian Kesehatan (2017) menyebutkan bahwa stunting merupakan sebuah kondisi yang mana tinggi badan seseorang  ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain yang seusia pada umumnya. Adapun menurut Millenium Challenge Account (selanjutnya akan ditulis MCA), sebuah lembaga wali amanat yang salah satu fokusnya adalah proyek kesehatan untuk mengurangi anak pendek, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Ngomong-ngomong tentang badan pendek, Indonesia menduduki posisi kelima negara dengan jumlah anak terbanyak dalam kondisi stunting. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan (2013), prevalensi (jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah) stunting di Indonesia mencapai 37,2%. 

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan batas maksimal stunting yang ditetapkan World Health Organization sebesar 20%. Secara jumlah, pertumbuhan yang tidak maksimal dialami oleh sekita 8,9 juta anak Indonesia atau 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting. Wow, banyak juga ya?

Berdasarkan data yang diolah oleh Katadata dari Kementerian Kesehatan (2017),  lima provinsi dengan tingkat prevalensi balita stunting tertinggi di Indonesia adalah Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Nah, memang apa saja dampak dari stunting? Seberapa bahayanya?

Stunting tidak hanya berdampak pada individu yang mengalaminya, tetapi juga berdampak bagi keluarga serta negara. Kok bisa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun