Mohon tunggu...
Monika Sebentinabr
Monika Sebentinabr Mohon Tunggu... Administrasi - Love your self

Saya sangat suka menulis puisi, cerita , membaca serta menyanyi. Impian saya menjadi penulis terkenal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelayanan Kasih yang Memberi Harapan di SLB Pangudi Luhur

12 Juli 2022   09:49 Diperbarui: 12 Juli 2022   10:42 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

             

SLB ini didirikan oleh Br.Alcuino (Alm ) pada tanggal 1 Agustus 1983 di Pesanggrahan Jakarta Barat. SLB Pangudi luhur adalah bentuk kepedulian dan perhatian terhadap orang yang lemah, agar mereka mengalami pendidikan sebagaimana mestinya seperti teman-teman mereka yang normal pada umumnya. Program kasih yang memberi harapan menjadi prioritas utama dalam hal ini, dimana metode yang dilakukan adalah melayani dalam kesabaran, dikarenakan sasaran kegiatan dalam program ini adalah remaja usia 13-20 tahun. Program tersebut berjalan di bulan April 2022, setiap hari Minggu pada pukul 15.00-17.00. Peserta yang turut hadir dalam program kasih yang memberi harapan ini berkisar 10-15 anak. Tempat pelayanan yang digunakan adalah sebuah ruang belajar yang merangkap juga sebagai tempat jamuan makan di asrama SLB . Di ruang belajar itu terdapat tiga meja dan beberapa kursi tempat belajar dan makan yang digunakan secara bersama-sama. Antusiasme dan penerimaan mereka sangat tinggi sehingga mendorong kami untuk melayani anak-anak dengan penuh sukacita.

Kami menyadari banyak anak yang terlahir tidak sempurna termasuk anak-anak yang berada di SLB ini, padalah secara keseluruhan mereka mampu mengikuti pelajaran yang diberikan, perintah dari kami yang melayani mereka pun dapat disimak dan diikuti dengan baik, sehingga dapat dikatakan sebenarnya kemampuan yang mereka miliki tidak kalah dengan anak-anak yang normal lainnya. Oleh sebab itu, kami melakukan pendekatan secara mendalam. Terkait hal ini berdasarkan pengamatan kami, kurangnya alat bantu dengar dan bicara menjadi salah satu permasalahan yang utama. Permasalahan yang timbul tidak hanya sampai di alat bantu dengar dan bicara saja tetapi juga kurangnya penerimaan terhadap mereka di masyarakat umum, sehingga anak-anak yang sudah masanya dapat memperoleh pekerjaan tidak tersalurkan dengan baik.

Melihat situasi dan kondisi ini, kami sebagai mahasiswa sangat tersentuh dan kami turut mengambil bagian untuk membuat anak-anak tersebut mendapat tempat di tengah masyarakat umum seperti apa yang Tuhan katakan biarlah anak-anak itu datang kepadaku dan janganlah menghalang-halangi mereka untuk datang. Serta menjadi bagian dalam perubahan pola pikir yang lebih baik lagi di masyarakat, yang dapat menghantarkan anak-anak yang rindu akan perlakuan dan penerimaan yang sama seperti anak-anak pada umumnya, terlebih bisa bergabung dalam dunia pendidikan ataupun pekerjaan yang melibatkan banyak orang.Proses pelayanan ini terbagi dalam beberapa tahap yaitu menggambar untuk anak-anak yang memiliki minat dalam seni gambar, berolahraga dan untuk tahap terakhir membantu mereka dalam belajar. Tingkat pelayanan ini terbagi menjadi dua bagian yakni anak-anak yang emosi nya masih stabil dan anak-anak yang emosinya mudah meledak-ledak. Karena ada beberapa anak yang memang memiliki emosi tidak stabil.

Sampai pada pertemuan kami yang keempat, kami melihat anak-anak yang Tuhan kirimkan memiliki bakat yang sangat luar biasa. Meskipun adanya keterbatasan tidak menghilangkan semangat mereka untuk lebih mengembangkan diri. Pada pertemuan keempat juga kami dapat berbaur menjadi satu, bahkan untuk anak-anak yang memiliki emosi meledak-ledak pun dapat kami tangani dengan baik dan penuh kasih.Meskipun pada awalnya kami memiliki kesulitan dalam hal komunikasi tapi hal itu tidak mengurungkan niat kami untuk terus belajar bahasa yang sama dengan mereka. Bahkan mereka juga yang mengajari kami bagaimana berbahasa isyarat, penerimaan yang mereka berikan membuat kami ingin melakukan yang lebih baik lagi. Anak-anak yang kami layani , hampir sepenuhnya mengikuti pendidikan khusus di SLB, sedangkan beberapa diantaranya bekerja karena sudah lulus SMA. Sebagian anak-anak ada yang tinggal di asrama SLB, karena tidak memiliki orang tua atau berasal dari panti asuhan, ada pula yang dengan sengaja diterlantarkan oleh orang tuanya. Kondisi mereka yang seperti ini mungkin menjadi salah satu faktor penyebab emosi mereka yang tidak terkendali, karena tidak mendapatkan kasih sayang yang layak dari orang tua.

Diharapkan dengan adanya program seperti ini mampu menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk terus bersyukur bagaimana pun keadaan yang kita hadapi, melalui program ini kami ingin mengatakan kepada semua orang tua yang memiliki anak dengan keterbatasan khusus bahwa "Anak itu adalah anugerah dari Tuhan sempurna atau tidak tolong terima dan cintai dia. Semoga kedepannya Ukrida dapat memperluas jaringan agar mampu melaksanakan visi dan misi perguruan tinggi dengan baik, demi kemajuan pola pikir setiap individu anak bangsa apalagi memasuki generasi millenium yang semakin maju. Salah satunya melalui pemberdayaan mahasiswa dan tenaga akademik untuk aktif berkontribusi dalam pembelajaran bahasa isyarat, serta mendukung anak-anak berkebutuhan khusus dengan membuka jalan masuk ke universitas ukrida dengan jalur beasiswa.

Melalui program love service ini mampu memberikan banyak inspirasi bagi masyarakat umum untuk lebih memperhatikan anak-anak yang berkebutuhan khusus, dan bersama-sama memberikan suport secara moril. Dengan demikian kita dapat membangun generasi milinium yang tidak timpang, tidak membeda-bedakan satu dengan yang lain atau menganggap aneh karena mereka terlihat berbeda. Karena sudah menjadi kewajiban kita sebagai sesama manusia untuk saling mengasihi, seperti Tuhan telah mengasihi kita marilah kita juga saling mengasihi. *( Monika, Vionie, Hans, Juli, Anggeline )

" Komunikatif, Melodis, Friendly = Menjadi Pribadi Yang Utuh " adalah salah satu dari empat pilar pembelajaran di Sekolah SLB Pangudi Luhur, yang merupakan mitra Ukrida dalam program love service .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun