Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Candi Sukuh Peninggalan Bersejarah yang Menyimpan Filosofi Hidup

1 September 2022   20:55 Diperbarui: 1 September 2022   21:01 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Burung  Garuda ( dok pri)
Burung  Garuda ( dok pri)

Bagiku hal  ini  suatu  petunjuk  yang  maha  dasyat, bahwa  apa  yang  terjadi  jauh  berabad  sebelumnya  sudah  digambarkan  dengan  gamblang.  "Weruh  sak durunge winarah"  Tahu  sebelum  hal  itu  terjadi, sungguh  mengilhami  para  pujangga, resi, pemahat , leluhur bangsa  Indonesia.

Dua  Kura-kura

Dua  kura-kura  ini  jantan dan  betina, jalannya  pelan  tapi  pasti, mengingatkan  setiap  orang  akan  awal  dilahirkannya  manusia akan  mengembara  dalam  kehidupan  fana, pelan  dari detik, ke  menit, jam, hari  ke hari, hari  ke  minggu, bulan, tahun pelan  tapi  pasti hidup kita  akan  berhenti. 

Berakhir  memenuhi  panggilan  Ilahi  asal  muasal  "  Jatidiri  kita, sehingga  kita  manusia  disebut  "  Citra  Allah"  gambaran  Allah  yang  mulia mengatasi  segala  mahkluk yang  ada  di bumi  ini.

Kapan  perjalanan  itu  terhenti?  Tidak  ada  dari  kita  yang  tahu, yang  pasti kita  mesti  menabur  kabajikkan, kebaikan  agar  kita  menjadi  penghuni  surgawi tempat  Allah Sang  Hyang  Widhi bertahta.

Candi  Utama

Menuju  candi  utama  pengunjung  mesti  menaiki  tiga  bagian  tangga  dan  jalan  yang  amat  sempit, dengan  jarak  tangga dari  batu  yang  cukup  tinggi.

Konon  ada kepercayaan  jika  ada  seorang  gadis  yang  menaikki  tangga  ini  dan  pakaian  dalam atau  baju  yang  dipakai  robek ini  tanda  bahwa  dia  tidak  perawan  lagi. Mungkin  hal  ini  sebagai  "Gugon  Tugon" sebuah  mitos  yang  boleh  dipercayai atau  tidak. 

Tangganya  memang  cukup  tinggi, sehingga kita  dipaksa  untuk  naik  setengah  memanjat,bagi  kami  ini  suatu  uji diri apakah  kami  yang  sudah  usia kepala 6  bisa  melewati  tangga  ini  hingga  keatas?  Ternyata  bisa.

Apa  yang  terlihat  setelah diatas? Pemandangan  yang  amat  indah  disekitar, bisa  bebas melihat  jauh, waduk  Gajah  Mungkur, Pengunungan  yang  indah dan  alam  yang  sangat  mempesona. Komplek candi ini menghadap ke barat dan terbagi atas 3 bagian teras masing-masing  teras  mempunyai  keunikannya sendiri.

Puncak /teras  atas  candi  Sukuh ( dok pri )
Puncak /teras  atas  candi  Sukuh ( dok pri )

Teras  yang  teratas melambangkan kesempurnaan. Sebagaimana  di  Candi  Borobudur  yang  terdiri  dari  3  bagian yaitu Kamadhatu ( kaki  candi ), Rupadhatu ( Tubuh  candi ) dan Arupa Dhatu ( Atas  candi ) tapi di  candi  sukuh  tidak  ada  namanya, namun  mempunyai  lambang  dan  tujuan yang  sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun