Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dipanggil untuk Kemerdekaan

17 Agustus 2022   22:13 Diperbarui: 17 Agustus 2022   22:19 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DIPANGGIL  UNTUK  KEMERDEKAAN 

Manusia adalah  satu --satunya  mahkluk  ciptaan  Tuhan  yang  diberi  karunia  Kehendak  Bebas  dan  akal  budi, oleh  karena  itu dia  dapat  menggunakan  kehendak  bebas serta  akal  budinya  dengan  baik  sesuai  dengan  kehendak  Tuhan, atau  sebaliknya   menyalah  gunakan. Seorang  yang  sungguh  merdeka, adalah  orang  yang  berpikir, berbicara,bertindak  dengan  mengendalikan  diri  yang beraibat  membangun  karakter  pribadinya  dan  sesamanya, untuk  semakin  bertumbuh sebagai "  Citra  Allah  "  yang  bermartabat.

Menjelang  hari  KEMERDEKAAN ,saya  biasa  berefleksi  dan  bertanya  pada  diriku  sendiri : "  Sudahkah  saya  menjadi  orang  yang  merdeka? Teristimewa  saat  ini, dalam  minggu  pertama  bulan  Agustus  saya  menjalani  Retret dan  dua  minggu kemudian  saya  mendampingi   retret  tahunan   para  suster  SND. Waktu  hening  selama tiga  minggu  ini  benar-benar  membantu  saya  untuk  mengulik jati  diri  saya tentang  kemerdekaan  diri.

Bercermin  pada  Kemerdekaan  Maria 

Sebagai  biarawati  SND (  Soure de  Notre  Dame )  yang  berdevosi  pada  Bunda  Maria, maka  dalam  sharing  permenungan  ini  saya  menatapkan  diri  pada  apa  yang  dilakukan  Maria, ketika dia  bertemu  Elizabeth  yang  memujinya, Maria  menjawabnya  dan  apa  yang  ddikatakan  Maria  terkenal  sebagai  kidung "  Magnificat "

"Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku. Apakah  dalam  keseharian  hidupku, badan  dan  jiwaku  sungguh memuliakan  Tuhan? Pertanyaan  ini  akan  membangun  kesadaran  pribadi untuk  semakin  peka  akan  suara  hati  nurani, yang  mendorong kita  untuk  setiap  hari  berusaha  hidup  lebih  baik, dalam  berpikir positif, berbicara yang  membangun persatuan  dan  damai, bertindak yang  baik  berguna  bagi  sesama. Hidup  penuh  dengan  rasa  syukur, apapun  situasi  kehidupan  hari  ini yang  kita  alami.

"Sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia",Kesadarana  diri  dan  kerendahan  hati  Maria yang  dipilih  Tuhan  untuk melahirkan  Sang  Emmanuel, Yesus  Sang  Penebus. Meskipun  dia  tahu  bahwa  dia  belum  bersuami, dia  menanggung  resiko, bahwa  seorang  perempuan yang mengandung  tanpa  suami  akan  mati  dihukum  rajam (  dengan  dilempari  batu) Namun  toh  dia  beriman  akan  rencana & Tuhan. Sebagai  Anawim (  sisa  kecil  hamba  Yahwe)  dia  yang  mempelajari  Taurat  Musa  dan  tradisi  bangsanya, dia  tahu  bahwa  Penebus  terjanji  akan dilahirkan di  Israel. Saat  itu  setelah  dia  tahu  bahwa  melalui  "Malaekat  Gabriel" Tuhan  memilih  dia, dia tidak  sombong, dia  sadar  dan  memuji  Tuhan, dan  hingga  kini  apa  yang  dikatakannya  terbukti banyak  bangsa  menghormati  dan  mengakui dia  sebagai  Perawan  yang  terberkati. Oleh  Gereja  katolik  ada  banyak  gelar  untuk  Maria. 

"Karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus". Dia  sadar  bahwa  Allah akan  melakukan  hal-hal  yang  mustahil  bagi  manusia, jika  hidup  kita  berserah  dan  beriman  pada  Allah  yang  Maha  Kuasa.

"Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia".Maria  mengajak  dan  menyadarkan  kita  untuk  takut  akan  Allah. Penyadaran  ini  akan  menolong  kita  untuk  selalu  berbuat berpikir, berkata, bertindak baik  yang  berkenan  dihati  Allah. Karena  Dia  mengetahui segala  apa  yang  kita  lakukan  bahkan  apa  yang  kita  pikirkan.

Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya. Bunda  Maria  menyadarkan kita  untuk  rendah  hati  dihadapan  Tuhan  dan  sesame. Apa  toh  yang  harus  kita  banggakan sebagai  milik  kita? Semua  yang  kita  punya adalah  anugerah  dan  titipan  Tuhan semata  yang  dianugerahkan  kepada  kita  secara " GRATIS " Cuma-guma, jika bukan  campur tangan  Tuhan, menggerakkan  jari kelingkingpun  kita  tak  bisa. Apa  yang  mesti  kita  sombongkan?  Diatas  langit  masih  ada  langit, dan  seluruh  langit  dan  bumi  ada  dalam  kuasa  Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun