Setelah hari keenam sejak kejadian itu, benar ada surat lontar yang dikirimkan Romo Prabu yang bertuliskan hari kedatangan Lembu Suro untuk meminangku keesokan harinya. Memang sejak kejadian itu aku tidak lepas dari laku tapa dan puasa serta selalu bangun pukul tiga hari untuk memohon petunjuk dan kekuatan dari Sang Hyang Widhi. Aku juga memberi tahu Paman Narotama dan Bibi Sekar Tanjung untuk membantu rencana aku nanti.
Tibalah hari ketujuh, rombongan dari Lembu Suro datang ke istana. Lembu Suro sudah tidak berbapa maupun beribu dan dia memiliki saudara kembar bernama Mahesa Suro. Kembarannya itu sama saktinya, kepalanya kerbau dan badannya manusia. Rombongan yang datang di istana tidak genap sepuluh orang. Kedatangan Lembu Suro diterima oleh Ayahanda Prabu dan Ibunda Ratu.
( Bersambung  )
Oleh :  Sr. Maria  Monika  SND
29 Â Juli, 2021
Artikel ke  : 420
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H