Namun setan tua memang akan selalu datang untuk menggoda, dan melemahkan rantai, tali pusat yang menghubungkan bayi dan bundanya terkontaminasi banyak racun yang menjelma dengan segala kemewahan. Setan yang selalu berusaha agar manusia tidak selamat dan jauh dari Tuhannya.
Â
Setiap bunda bisa mendengar bayinya mengerang, bila tali pusat itu memang melanggar batasnya. Setiap bunda harus bertahan dan berjaga untuk melemparkan segala duka dan berjuang untuk mengambil tempat itu. Tapi garis pengganti, telah diletakkan di atas beberapa tanah kasar, dan sisi gunung, duri dan rumput yang ditemukan. Suasana padang yang membuat si bayi merasa nyaman dan damai.
Bayi akan terus berjuang, untuk mendaki gunung itu dengan segala perasaan dan intuisinya. Mereka tahu di atas adalah air mancur keabadian yang memberikan kesegaran bagi yang setia dan tekun untuk mencapai perjuangannya. Dia, sang bayi kemudian berkata, "Oh, Tuhan! Kumohon kuatkanlah lenganku untuk membuat lenganku senantiasa kuat bertahan dalam pendakian gunung rohani ini untuk menempuh hidup yang Dikau janjikan bahagia dan bersatu dengan-Mu sebagai citra jiwaku.
Oh, Tuhan, kumohon tempatkan kekuatan di kakiku agar aku terus bisa bertahan untuk merangkak dan berdiri untuk bangkit lagi menapaki kemuliaan-Mu yang Dikau janjikan pada siapa saja yang berteguh pada sabda dan panggilanmu.
(Bersambung)
Â
Oleh  Sr. Maria  Monika  SND
16 Â Juli.2021
Artikel  ke : 404
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H