Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta, Pengorbanan yang Diam

10 Juni 2021   13:20 Diperbarui: 10 Juni 2021   13:34 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cinta, Pengorbanan yang Diam (dok pribadi)

Lima  puluh  hari  dia  membisu  tak  membuka  mulutnya

Tak  makan  juga  tak  bersuara

Diam  dalam  cinta  meindungi  telur,

Yang  akan  menjilma  menjadi  anak-anaknya

Dengan  cinta  dalam  kediaman  yang  dalam.

Lima  puluh  hari  kemudian,

Anak-anaknya   dikeluarkan,

Masih  dalam  incubator  kuning  telurnya

Bertumbuh  dan  perlu  diasuh,  dijaga

Dalam  kasih  ayah  dan  induknya.

Satu  bulan  mereka  sudah  giat  berenang,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun