Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Roh Tidak Berwajah

23 Mei 2021   12:33 Diperbarui: 23 Mei 2021   12:36 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turunnya Roh Kudus (katolik.com)

Roh  Tidak  Berwajah

Roh  tidak  berwajah  namun  bisa  dirasa  hadirnya

Kadang  berupa  bara  api  suci  yang  membakar  belukar, tempat  yang  disucikan  sebagai  pertemuan  Tuhan  dan  Nabi  Musa.

Kadang  berupa  merpati  yang menggemakan  janji  sebagai  Prasasti  Ilahi

Roh  berkekuatan  besar  yang  menyibak  Laut  Tiberau  dan  menyelamatkan  Israel  di  Jaman  Musa, dari  perbudakan  Mesir.

Roh  kadang  bertiup  lembut  berbisik, tuk  mengajak  meraih  keutamaan  kejalan  kesucian di jaman  para  Nabi  dan  di masa  kini.

Roh  yang  merupakan  lidah  api  yang  memberi  kekuatan  untuk  mewartakan  kebenaran  dan  jalan  Tuhan.

Kadang  bertiup  sebagai  angina  kencang  yang  membuat  kita  tercengang

Sadar  akan  kehadiran   Suci  Sang  Ilahi.

Roh yang  menuntun  seseorang  untuk  rendah  hati, lemah  lembut, suka  damai, ugahari, sederhana, bergembira,  murah  hati  dan  menebarkan  cinta.

Roh  tidak  berwajah, namun  dapat  dirasa

Yang  siap  membantu   manusia   membuka  kesadaran  purna

Dia  akan membisikkan  keabadian dan  membuka  keindahan

Dalam  pandangan  hidup  manusia.

Selamat  Hari  Raya  Pentakosta

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND

23  Mei, 2021

Artikel  ke : 358

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun