Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seharum Narwastu

19 Mei 2021   12:24 Diperbarui: 19 Mei 2021   12:24 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narwastu (katolik.com)

Kudekap  buli  Narwastu untuk  kekasihku

Yang  telah  memikat batin, jiwa  dan  pandangan  pertamaku.

Ketika  mata-Nya  menatap

Aku  seperti dilahirkan  kembali, dari  lumpur kusta  dosa- ku.

Cemerlang   jiwaku   seperti  bintang --bintang  di angkasa.

Dalam  gegayuhan  dan  Kehendak-Nya

Mata-Nya menatap  bukan  untuk  menghakimi

Namun  menawarkan  cinta  sejati  yang  tanpa  syarat

Tanpa  harap  penghormatan dan  apresiasi

Karena  Dia  tidak  membutuhkan-nya  untuk  Dirinya  sendiri.

Cinta --Nya  keabadian  yang  menjilma  dari  swargaloka.

Menjamah  bumi  membalut  kasih dengan  rahmat 

Dengan  darah  pengorbanan, dan  penderitaan  tuntas

Mengalahkan  goda berulang  julang  dari  iblis  yang  mengganas.

Dipeluk-Nya  anak-anak  kecil dengan  cinta

Disembuhkan yang  kusta   dibelenggu  dosa

Dibangunkannya  yang  lumpuh

Disegarkan-Nya  yang  bertahun  pendarahan

Bahkan  dibangkitkan-Nya  beberapa  orang  yang  mati

Agar  kekuatan  ilahi  nampak  di bumi  fana  ini.

Narwastuku  tidak  cukup  tuk  mengurapi

Kaki  dan  cinta-Nya  yang  berjalan  menembus  dunia  nan  kelam

Mengangkat  menjadi  fajar  kebangkitan  nan  cemerlang.

Narwastu  ini  mungkin  hanya  se buli

Menjadi  tanda  cintaku  yang  tak  pernah  mati.

Yang  pernah  direciki  dengan  cinta-Nya

Yang  mengalir  dari  sumber  keabadian  Ilahi.

cinta  kasih-Nya, melebihi  harum  Narwastu, bagi  setiap  jiwa  yang  merindu

hidup  abadi  dalam  Citra-Nya.

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND

19 Mei, 2021

Artikel ke 354

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun