Bagaimana  kisah  menjelang  Yesus  naik  ke  Surga? Injil  Lukas bab 24 : 44 -53 mengisahkannya  demikian :Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."
Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.Setelah peristiwa  itu mereka sering bertemu untuk berdoa bersama, bersama dengan para perempuan yang tetap setia kepada Yesus.
Bunda  Maria, ibu Yesus, juga senantiasa  menyertai  mereka. Inilah  cikal  bakal  kehidupan  gereja  perdana  di Yerusalem. Dari tempat  ini  gereja  menyebar  keseluruh  dunia, karena  penganiayaan.hingga  sampai  di  Roma dan  dimanapun  para  Rasul  berada gereja  senantiasa  dihambat.
Baru setelah  abad  ke 4 sebagaimana kita ketahui  dalam  sejarah  ketika  Kaisar Konstantinus menang  perang  dan sebagai  pengikut Kristus, Ibundanya  Santa  Helena sangat  rindu  untuk  melestarikan  dan  membangun  Tanah  Suci  Yerusalem.
Dia mendirikannya di atas gua, tempat Yesus menyatakan kepada para rasulnya misteri-misteri tak terselami dan menamakannya Eleona. St  Helenapun juga  membawa  tanah  suci  dan  salib  Yesus yang  tersimpan  di  Kapela  Holy  Step dan  di  Gereja  Salib  Suci, di Roma.
Dengan berjalannya  waktu  di bukit ini didirikan  banyak  biara lain dan  jumlah  biarawan dan  biarawati berkisar  1207  orang. Pada tahun 614, semua biarawan dan biarawati itu dibunuh oleh tentara Persia di Gereja bernama Eleona dan Imbomon. Penyerbuan terjadi  lagi  pada masa pemerintahan Al-Hakim.
Para pejuang Perang Salib mendirikan kembali gereja Kenaikan Tuhan, sedangkan di atas reruntuhan Eleona didirikan Gereja Pater Noster (Gereja  Bapa  Kami).