Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menapak Jejak Perjuangan R.A. Kartini

20 April 2021   14:39 Diperbarui: 20 April 2021   15:08 2062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memimpin Upacara bendera ketika SPG ( dok pri )

Di sini, di  Kabupaten  Rembang  yang  menjadi  saksi  bisu  perjuangan  dan  cita-citanya, kata-kata  itu  seolah  bergema  diantara  tembok-tembok  sepi, mengungkap  charisma dan  spiritualitas  Kartini  nan  kuat.Kesehatan  badan  dan  bagaimana  mengolah  rasa  teah  diajarkan Kartini  sejak  dulu, dengan cara  menulis, menuangkan  ide, bersahabat, menjalin  hubungan  sosial  dengan  orang  asing (  Belanda), kaum  ningrat  maupun  rakyat  biasa.

 

"Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam. Semua  itu  dirasakannya  sebagai  puteri  bangsawan.  Bagaimana  wanita  lain  yang  bukan  bangsawan, bukan  seorang  yang  terdidik? Tentu mereka  lebih  menderita, dengan  itu  dia  tidak  pernah  berhenti  berjuang  untuk  mengangkat  martabat  kaumnya.

"Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam." "Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh. Demikianlah pula dalam hidup manusia. Karena ada angan-angan muda mati, kadang-kadang timbulah angan -- angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikannya buah."  Kekuatan  kata-katanya  yang menggores  dalam  buku  " Habis  Gelap  Terbitah  Terang sungguh  menjadi  nyala  di hati  para  perempuan  Indonesia.

Kecerdasan  otak  saja  tidak  berarti segala-galanya, harus  ada  juga  kecerdasan lain  yang  lebih  tinggi, yang  erat  hubungannya  dengan  orang  lain untuk mengantarkan  orang  lain kea rah  tujuannya.  Disamping  otak, juga  hati  harus  dibimbing, kalau  tidak  demikian peradaban  tinggal  permukaannya  saja.

Kartini  mengajar  kita  untuk  melatih  dan  menumbuhkan  ranah  kesehatan  kecerdasan kecerdasan  emosi dan   social bahkah  kecerdasan  spiritual  agar  kita  bisa  membimbing, membina  diri  sendiri  dulu  baru  membimbing  orang  lain. Betapa  luar  biasa  pemikirannya, memberi  contoh  seorang  perempuan  yang  seimbang  dalam  mengolah  diri.

Nasihatnya  yang  tak  kalah  penting   yakni:" Banyak  hal  yang  bisa  menjatuhkanmu. Tapi  satu-satunya  hal  yang  menjatuhkanmu adalah  sikapmu  sendiri. Perempuan  adalah  pembawa  peradaban.  Sebagai  wanita  kita  harus  berani  menata  diri  membekali  diri, baru  menata  orang  lain.

Membawa  peradaban  kita  yang  sopan, prasaja, anggun  dan  beradab, baru  kita  bisa  memberikan  kepada  orang  lain  (Qui non habet, non potest  ei dare) Marilah  kita  mewujudlkan  cita-cita  yang  membara  di hati  Kartini  dalam  perjalanan  hidup  kita  sebagai  Wanita  Indonesia  yang  berkarakter  dan  beradab ***

Note :Terinspirasi  dari  kata-kata  Mutiara  dalam  Aneka  Film  tentang  Kartini


Oleh Sr  Maria  Monika  SND

20  April, 2021

Artikel  ke  327

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun