Selanjutnya Paus  Leo  ke XIII mengeluarkan  ensikliknya  "Quamquam Pluries", pada  tahun 1889 yang  mengangkat kedudukan  St  Yosef sebagai  pelindung  keluarga  kudus. Sungguh dalam  kenyataannya  St  Yosef  begitu  dekat  dengan  Bunda  Maria  dan  Yesus  melebihi  siapapun.
Teristimewa Paus Yohanes Paulus II pada  tahun  1989  menyampaikan kepada kita suatu  refleksi  dan  penjelasan yang sungguh indah mengenai panggilan unik St Yosef dalam rencana keselamatan Allah  yang  disebut  Redemptoris Custos  (Pelindung sang Penebus).Â
Â
Anjuran Apostolik ini mengingatkan kita akan apa yang menjadikan St Yosef istimewa, bukan hanya bagi kita secara pribadi, melainkan bagi Gereja semesta. Anjuran Apostolik ini  terispirasi  dari  peringatan  100 tahun diterbitkannya  ensiklik oleh Paus Leo XIII, yang berbicara tentang Peran dan Perutusan St Yosef dalam kehidupan Yesus dan Gereja, juga  memberi  inspirasi bagi  umat  katolik  yang  berdevosi  pada  St  Yosef.
Dalam kata-kata Paus Leo XIII, "Tuhan, dengan memberikan Yosef kepada Santa Perawan, tidak memberikannya kepada Maria hanya sekedar sebagai pendamping hidupnya, saksi keperawanannya dan pelindung kehormatannya; Ia juga memberikan Yosef  kepada Maria agar ia, melalui ikatan perkawinan, dapat ikut ambil bagian dalam martabat Maria yang agung luhur."
Jika  kita  merenung  merefleksikan  kekudusan antara  Bunda Maria dan  St  Yosef, tentu saja mesti, dipelihara secara seimbang. Relasi Maria dengan Yesus jauh melampaui relasinya dengan Yosef.
Namun Paus Leo XIII mengingatkan kita bahwa sesudah Maria, tak seorang pun memiliki martabat yang terlebih agung dari St Yosef, tak seorang pun memiliki kekudusan yang melebihi  St Yosef.  Pemahaman dan penghormatan yang begitu mulia terhadap martabat St Yosef tidak berkembang seluruhnya seketika itu juga; dibutuhkan studi dan meditasi terus-menerus akan panggilan gandanya.
Ekstrim terlalu banyak atau terlalu sedikit haruslah dengan seksama dihindari. Tanggapan khas yang sering kali dijumpai adalah dalam Injil dikatakan Yosef adalah seorang yang tulus hati.
    Â
Yesus,  Bunda  Maria dan  St Yosef membentuk Keluarga Kudus  karena  rencana  Ilahi. Kesatuan manusia inti dari strategi Tri Tunggal  Yang  Maha  Kudus  dalam inkarnasi dan penebusan.
Mereka ada bersama-sama  dalam sejarah keselamatan. Ketiganya tak terpisahkan, dan sepatutnya  dipandang dan dipahami bersama-sama secara teologis, pastoral, maupun dalam karya seni Gereja. Identitas istimewa  mereka  dalam  rancangan Allah saling berkaitan. Memandang mereka secara terpisah sungguh  disayangkan  dan dapat  menyesatkan.