Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Permenungan

7 Maret 2021   14:18 Diperbarui: 7 Maret 2021   14:52 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Permenungan ( pxhere.com )

Aku  diam, tepekur  di depan  tabernakel Alam

Singgasana, tempat  tahta  Diri-Mu  Tuhan!

Tak  mampu  kuucap  sepatah  kata pun  jua,

Seolah  aku  terlempar  dalam  kedalaman.

Kesunyian  tercipta!

Sepi  makin  sunyi.

Namun, tanpa  kebosanan, kebimbangan, keresahan.

Aku  tenggelam  di dalamnya

Mengarungi  setiap  jengkal  sejarah  hidupku

Makin  jelas!

Kesunyian  menciptakan  jarak

Jarak  antara  Kau  dan  aku, yang  Ilahi dan  yang  manusiawi,

tapi  Dikau  tak  mau  terjadi perbedaan  di antara  kita!

Jarak  membuahkan  kejernihan

Kejernihan  memampukan  aku  makin  peka  merasakan  sentuhan-Mu, kehadiran-Mu.

Yach,  kehadiran-Mu yang  memasuki  kedalamanku

Segalanya  di sini  bernafas  kesucian, dan  memercikan  kebahagiaan  penuh

Aku  yang  rapuh, yang  hina, dan  aku  yang  tak  berdaya  ini

Kau  angkat  mengecap  ketinggian-Mu

Ketinggian  yang tak  mungkin  kucapai

Tanpa  Kau  mau.

Ini  suatu  anugerah  semata

Yang  tak  dapat  dibayar  dengan  harta  benda.

Dalam  kedalaman  aku  semakin  bersujud

untuk  lebih  dapat  melihat  apa  yang  menungguku  hari  ini

Sebelum  kutinggalkan  padang  gurun  kebahagiaan

                             

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND

7 Maret, 2021

Artikel  ke  285

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun