Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukit Biru

5 Maret 2021   15:39 Diperbarui: 5 Maret 2021   15:47 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukit  biru  mengajak  langkah

Tuk  mendekat  pada  yang Penuh  Berkah,

Tunduk  sujud, tepekur  dalam  Sabda-Nya

Yang  mungkin  aneh  terdengar   ditelinga, tak  masuk  akal  diotak  kepala

Namun  hatiku  tersengat  ketika  mendengarnya.

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

 Berbahagialah orang  yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan  dipuaskan.

 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.

Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." 

Sabda  Bukit  Biru  meluluhkan  hatiku  yang  membatu  jadi   bagaikan  kapas

Membabat  dosa  kekuranganku  tuntas

Yang  hitam  pekat, jadi  seputih  salju

Mengoyak  dosa  lama  dalam  pertobatan baru,

Berbalik  arah  pada  Sang  Pembebas

Hanya  pada  Dia  kuterpaut, menuju  kebenaran

Terinspirasi  dari  (Injil Matius 5 : 3 - 10) 

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND

5, Maret  2021.

Artikel  ke 283

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun