Bukit  biru  mengajak  langkah
Tuk  mendekat  pada  yang Penuh  Berkah,
Tunduk  sujud, tepekur  dalam  Sabda-Nya
Yang  mungkin  aneh  terdengar  ditelinga, tak  masuk  akal  diotak  kepala
Namun  hatiku  tersengat  ketika  mendengarnya.
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
 Berbahagialah orang  yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan  dipuaskan.
 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."Â
Sabda  Bukit  Biru  meluluhkan  hatiku  yang  membatu  jadi  bagaikan  kapas
Membabat  dosa  kekuranganku  tuntas
Yang  hitam  pekat, jadi  seputih  salju
Mengoyak  dosa  lama  dalam  pertobatan baru,
Berbalik  arah  pada  Sang  Pembebas
Hanya  pada  Dia  kuterpaut, menuju  kebenaran
Terinspirasi  dari  (Injil Matius 5 : 3 - 10)Â
Oleh  Sr. Maria  Monika  SND
5, Maret  2021.
Artikel  ke 283
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H