Saya mau cerita sedih rasanya, kalau ada susterku yang kena Covid, 6 orang memang, yang 1 Sr Yunior karena memang tugas di Rumah sakit, dan 5 lainnya di Komunitas Notre Dame tempat saya tinggal. Waktu itu saya baru visitasi tahunan di Komunitas Grand Wisata Bekasi. Khabar itu kudapat dari dokter yang menilponku.
Yang kena Sr Marsela wakilku, dan Sr Reneta Ekonom Provinsi, memang banyak komunitas religious yang terpapar Covid, entah darimana asalnya padahal kami sudah super duper hati-hati. Atas nasihat banyak pihak, termasuk pimpinan di Roma saya diminta untuk tetap tinggal di Grand Wisata Bekas untuk sementara sampai keadaan baik. Kamipun 1 Minggu isolasi diri, karena sebelum berangkat kami sempat komunikasi dengan 2 suster yang kena, setelah itu kami berempat di Grand Wisata Swab dan Puji Tuhan hasilnya negative. Nah, karena Sr Marsela suka dongeng maka kuminta dia untuk cerita,bagaimana kisahnya dengan Mr Covid , semoga jadi pelajaran bagi kami semua.
Diary inilah kisahnya,
Tak kuduga, ternyata Mr. Covid 19 Menaksir Aku.
Tanggal 4 sampai tanggal 7 Januari merupakan hari yang kucatat bagiku paling sibuk dengan yang namanya zoom meeting. Kurun waktu 4 hari itu setiap hari saya mengikuti meeting zoom 4 kali, tanggal 6 dan 7 bahkan sampai jam 17.00.
Kamis tgl 6 Januari, Pagi mengikuti Lectio Devina dengan guru-guru lanjut PJJ melihat interaksi guru dan siswa di kelas. Pkl 13.00 zoom meet dengan koordinator level, pukul 15 zoom meet dengan Panitia Natal Gladi Kotor acara Natal sampai pkl 17.00. Tanggal 7 Januari sama dengan tanggal 6, hanya sore ini, pkl 15.00 -17.00 gladi bersih.
Memang semua dilakukan dengan duduk dan memelototi computer, tetapi saya merasa lelah, dan bilang dengan Suster Provinsial Sr. M. Monika bahwa 4 hari ini saya berturut turut zoom meet sampai 4 kali dan rasanya kok capai. Tanggal 8 Januari Misa Natal bersama seluruh Civitas Notre Dame termasuk ND Grand Wisata secara online, lanjut acara Natalan SD Notre Dame Puri Indah. Saat itu saya merasa agak capai dan leher gatal serta sedikit batuk.
Selesai acara Natalan SD, saya turun bertemu dengan Sr. M. Reneta dan bilang kalau saya merasa gatal tenggorokan pasti mau Flu ( biasanya memang begitu ) apakah ada obat batuk flu? Dan Sr. Reneta bilang ada OBH Combi di kotak obat, maka saya mengambil satu botol. Saat sesudah minum, malam itu batuk saya sembuh.
Di tahun -tahun sebelumnya saya ini memang langganan setiap setahun sekali kena batuk dan flu, hehehehe. Ketika saya batuk pasti disusul dengan flu, bersin bersin, hidung meler yang cukup akut.
Tapi kali ini saya kok tidak flu tidak bersin bersin atau hidung meler. Besoknya tanggal 9 Januari ( Sabtu ) saya merasa tulang-tulang pada ngilu, kaki dan tangan terasa ngilu. Badan dipegang panas tetapi merasa dingin.
Setelah makan pagi, rutin saya doa Rosario, bersih bersih kamar, siram tanaman, kemudian karena merasa capai saya istirahat dan demam. Saya mencoba tidur tetapi tidak bisa. Sore hari saat waktunya makan saya sudah tidak ada selera makan. Ketika malam tiba, mata inipun gak mau terpejam sepanjang malam, sehingga saya tahu panjangnya malam.