Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terperangah di Jawa Tengah

25 Februari 2021   21:00 Diperbarui: 26 Februari 2021   08:48 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesona Keindahan Indonesia

Indonesia memang luar biasa setiap provinsi, bahkan kabupaten pun kecamatan selalu ada tempat wisata atau keunikan budayanya yang dapat dibanggakan. Apalagi jika kita berada di Luar Negeri, rasa rindu akan Tanah Air sungguh menggebu, ya makanannya, ya pemandangannya, ya budayanya rasanya tidak ada yang bisa menandingi Indonesia tercinta.

Ada suatu kisah yang dialami penulis sewaktu tinggal di England. Saya diajak pergi oleh para suster piknik ke Butterfly Farm. Tempatnya cukup jauh, naik train, bahkan nyebrang danau ( semacam Situ Ciberem di Bekasi ) naik motor boad yang membayar cukup mahal. Nah sampailah kami ke tempat yang dituju.

Membayar tiket masuk per orang 8 Poundsterling jika dikalikan Rp 16 .000 mahal kan tiketnya. Kami masuk disuatu gedung yang penuh dengan gambar kupu-kupu, serta beberapa kupu-kupu yang dikeringkan ( namun lebih lengkap yang ada di Taman Mini lho ) Ketika keluar gedung di tengah ada taman yang dibuat suasana tropis, panas, ada pohon beringin dan pisang

Serasa saya tidak melihat apa-apa, kecuali beberapa kepompong yang bergelantungan. Kupu-kupu yang terbang sama sekali tidak ada. Setelah kami keluar dari tempat itu, saya tertawa terbahak yang mengagetkan Susterku.

Menjemput para suster yang immersion ( dok pri)
Menjemput para suster yang immersion ( dok pri)
Lalu dia bertanya ada apa? Saya jawab, "Saya tidak melihat kupu-kupu yang terbang, kecuali kupu-kupu yang dikeringkan". Di Indonesia, kami biasa lihat kupu-kupu di taman, di setiap bunga yang bermekaran tanpa bayar, lanjutku.

Untung Susterku yang asli England tidak tersinggung, malah ikut tertawa, "Berbahagialah kamu yang bisa melihat kupu-kupu sungguhan, di sini harus bayar mahal, bagimu! yang penting kita sudah piknik". Itulah jawabnya, melegakan, saya tahu betapa inginnya para susterku menyenangkan hatiku supaya krasan di Negeri sebrang, Sangking rindunya Indonesia sampai pita kaset lagu-lagu Ebied G. Ade & Chrisye pitanya keluar semua karena seringnya saya putar he..he..he. Itulah kisah hidup di Luar Negeri. Indonesia selalu ada di hati.

Keliling TMII ( dok pri )
Keliling TMII ( dok pri )
Para suster dari berbagai negara ke Indonesia (dok pri)
Para suster dari berbagai negara ke Indonesia (dok pri)

Jawa Tengah nan Berkesan dan Menawan

Karena tema yang didaulat Kompasiana adalah kehebatan Provinsiku maka saya akan menyajikan apa yang dimiliki dan merupakan ciri khas dari Provinsiku yaitu Jawa Tengah. Ada warisan leluhur yang indah bersejarah yaitu Candi Borobudur ( yang menjadi keajaiban dunia ), Candi Prambanan, Mendut, Grojokan Sewu di Tawangmangu, serta Pemandangan di Kebun Teh Kemuning.

Masih banyak lagi di Jawa Tengah yang patut dibanggakan. Selain tempatnya yang indah bersejarah juga budayanya, Tarian khas, yang cukup banyak, dan Sendratari Ramayana yang digelar setiap malam Purnama.

Juga pesona Kraton Surakarta, pun Yogya ( walapun punya wilayah tersendiri DIY) namun bisa juga digali pesonanya untuk para tamu manca Negara.

Melihat Gamelan ( dok pri )
Melihat Gamelan ( dok pri )
Sebagai Kongregasi Internasional, kami banyak kedatangan tamu Suster dari Luar Negeri. Pernah diadakan Konferensi Internasional di Tawangmangu ( Rumah Khalwat Santa Maria ) dan kunjungan Jendral dan para asisten Jendral kongregasi.

Juga kegiatan Immersion para suster muda se Asia Oceania, dan rombongan para suster Korea yang ingin belajar budaya Indonesia. Jika kami kedatangan tamu, kami ajak keliling TMII ( Taman Mini Indonesia Indah ) untuk melihat Indonesia secara keseluruhan.

Nah baru sesudah itu kami ajak ke tempat yang sebenarnya,misalnya Candi Borobudur, Prambanan, pembuatan Batik Pekalongan, Batik Lasem, Kebun teh Kemuning, Pagilaran, Grojokan Sewu Tawangmangu, bahkan ada beberapa rombongan yang sempat menyaksikan sendratari Ramayana.

Sementara dalam keliling itu menikmati Kuliner khas Jawa Tengah serta aneka macam cemilan yang tak terhitung banyaknya. Ada gado-gado, pecel, bakso, rawon, gudeg, opor, Lothong Tahu dan masih banyak lagi.

Menyaksikan anak-anak Perwita Asih Tawagmangu menari ( dok pri )
Menyaksikan anak-anak Perwita Asih Tawagmangu menari ( dok pri )
Kesan mereka sungguh terjengah melihat keindahan dan kekayaan alam Indonesia khususnya Jawa Tengah. Saya selalu mengatakan, banyak tempat diseluruh Indonesia ini yang menyimpan keindahan yang luar biasa. 

Untuk memperjelas di waktu rekreasi kami putarkan Film tentang keindahan alam Indonesia, dan kami belikan Buku Khusus dalam Bahasa Inggris supaya bisa dipelajari. Seperti Cerita tentang Candi Borobudur, Prambanan dan Kraton Yogya ( Kasultanan dan Paku Alam ) maupun yang ada di Solo, Mangku Negaran dan Paku Buono ).

Betapa para suster itu terjengah, dalam kekaguman segala detail dari Candi di foto dan divideo. Mereka sungguh amat tertarik, terkesan, bahagia bisa melihat, apa yang selama ini hanya mereka ketahui dalam cerita atau berita.

Sesekali saya menerangkan tentang Candi Borobudur yang kupelajari dalam sejarah sewaktu sekolah. Bahwa candi Borobudur merupakan Candi yang dibangun sebagai tempat suci untuk nerinadah bagi umat Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah. Ada tiga tingkatan dalam bangunan Candi yang punya arti tersendiri. Pada candi Borobudur terdapat kurang lebih 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar yang mengelilingi komplek candi.

Bersama sr M. Kathleen di Borobudur ( dok pri )
Bersama sr M. Kathleen di Borobudur ( dok pri )
Menikmati indahnya Grojogan Sewu di Tawangmangu (dok pri )
Menikmati indahnya Grojogan Sewu di Tawangmangu (dok pri )
Ketiga tingkatan itu adalah Kamadhatu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Nah bisa dirasakan jika kita sudah sampai dipuncak Candi, Kita akan melihat pemandangan nan indah, luas, tanpa halangan. Hal ini menggambarkan jiwa manusia yang telah mengalami, merasakan persatuan dengan Sang Hyang Widhi/ Sang Murbeng Jagad, yakni Tuhan sendiri, maka suasana Nirwanalah yang akan dirasakan.

Berkunjung ke Katedral jakarta (dok pri )
Berkunjung ke Katedral jakarta (dok pri )
Juga tentang Candi Prambanan yang melegenda, menjadi cerita rakyat yang terkenal tentang Roro Jonggrang ketika dipinang oleh Bandung Bondowoso. Dia meminta syarat dibangunkan seribu candi dalam waktu semalam.

Dan ketika fajar pagi belum terbit dia telah menggerakkan perempuan desa Prambanan untuk membunyikan lesung, seolah bekerja, dan membakar jerami, supaya tampak fajar telah menyingsing, sehingga jin/ mahkluk halus yang membantu pembuatan candi itu lari dan pekerjaan gagal.

Setelah dihitung ternyata candi kurang satu, dan kemarahan Bandung Bondowoso yang merasa ditipu itu bertitah bahwa untuk menggenapi Candi Roro Jonggranglah yang menjadi candi, akhirnya memang kita bisa melihat patung Roro Jonggrang di Candi Utama.

Cerita tinggalah cerita, sejatinya Candi Prambanan dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh raja-raja dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu Agama Hindu sebagai penghormatan dan pemujaan pada Tiga Dewa yang lazim disebut Tri-Murti, yaitu Dewa Brahmana sebagai Dewa Pencipta, Dewa Siwa sebagai Dewa Pemusnah dan Wishnu sebagai Dewa Pemelihara.

Konon Candi Prambanan dibangun pada jaman Rakai Pikatan yang kemudian diperluas oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram.

dokpri
dokpri
Untuk memperjelas dan menambah pengetahuan para suster dari luar negeri itu, kami membelikan buku dalam Bahasa Inggris terkait tempat yang mereka kunjungi dan budaya yang mereka lihat.

Sebagai orang Indonesia tentu merasa bangga, bahagia bisa membahagiakan para susterku yang sungguh kagum akan Indonesia, Beberapa dari mereka menerawang kisah sejarah, sudah layak dan sepantasnya bahwa Bumi Nusantara menjadi rebutan orang Eropa bahkan Jepang dan begitu lama dijajah oleh Belanda selama 350 tahun.

Keliling TMII ( dok pri )
Keliling TMII ( dok pri )
Tahukah para pembaca sejak pertemuan Asia Oceania itu Para suster Papua New Guinea minta diajari cara membuat aneka cemilan dari ketela dan jangung, karena mereka mempunyai banyak namun mengolahnya hanya direbus dan dibakar. Setelah menyaksikan aneka olahan itu. Kami dengan senang hati mengirim 2 suster Indonesia untuk mengajari para suster SND ( Sisters of Notre Dame PNG) untuk mengolahnya

Dari kunjungan-kunjungan ini mereka sungguh menghargai Indonesia, terutama Kebhinekaannya dalam Budaya, Agama, Bahasa. Kita sebagai bangsa Indonesia ditantang untuk melestarikan kekayaan ini Rukun bersatu saling menghormati dan menjadikan indonesia semakin Raya***.

Oleh Sr. Maria Monika SND
25 Februari, 2021
Artikel ke-275

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun