Saat Prapaskah ini imajinasiku kembali mengenang saat ziarah di Bukit Temptation Waktu itu setelah dari Gunung Tabor dan gereja Stella Maris perjalanan dilanjutkan menuju The Mount of Temptation atau Bukit pencobaan.
Tempat ini terkenal sebagai tempat Yesus berpuasa selamat 40 hari dan digodai setan. Sebagaimana yang ditulis oleh ketiga penulis Injil Sinoptis yaitu Matius (4:1-11) Markus (1:12-13), Lukas (4:1-13)
Peristiwa Yesus dicobai di Padang Gurun
Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya:
"Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,dan berkata kepada-Nya:
"Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. Matius (4:1-11).
Situasi Bukit Temptation
Tempat ini juga disebut Jebel Quarantul atau Quarantania kedua sebutan merupakan kebiasaan dari salah ucap untuk menyebut kata Quarentena (Bahasa Latin) yang berarti 40. Menunjuk pada lamanya Yesus berpuasa.
Puncak gunung menantang megah dan gagah penuh tebing terjal, tingginya diperkirakan 360 m dari permukaan laut. Terletak 5 km utara barat daya, dari Tebing Barat Jericho. Dari atas akan nampak keindahan daerah sekitarnya, seperti Laut Mati, Lembah Yordan , tanah Gilead dan gunung Moab.
Konon sejak awal perkembangan gereja perdana sudah ada para pertapa yang meneladan Yesus untuk bermatiraga dan bertapa di Bukit Pencobaan, di gua-gua batu yang menceruk kedalam.
Lalu dalam perkembangannya didirikan Biara yang melingkar di sebagian badan gunung, menambah artistik nampak dari kejauhan.
Biara Pencobaan menerima tamu baik kaum pria maupun wanita, namun untuk kesana harus menaiki kereta kabel.
Dalam biara tersebut pengairan dipeoleh dari air hujan yang ditampung dalam 5 cadar batu yang besar, yang menguak bagai danau, sungguh tata perairan yang luar biasa, rumit, cermat seperti di pegungungan batu Petra. Dengan cara menampung air hujan mereka tidak kekurangan air sepanjang tahun.
Di bagian badan gunung ada yang dipotong untuk mempermudah membuat bilik dan gua buatan bagi para rahib, di antara celah-celah gunung batu itu dibuat kamar/ ruangan biara.
Di dalam biara ada sebuah batu besar yang dipercaya tempat duduk Yesus ketika berpuasa dan digodai Iblis, tempat itu dijadikan kapela dalam biara tersebut. Biara yang ada sekarang merupakan peninggalan biara Byzantine pada abad ke-4, dibangun di atas reruntuhan Hasmonean-Herodian.
Merupakan contoh yang luar biasa bagi kita manusia untuk sadar bahwa kita jangan mudah menyerah pada bujuk rayu setan dalam hidup didunia yang penuh tawaran, melainkan siap untuk hidup dalam ugahari dan berani menentang arus jaman yang membawa pada kehancuran atau kematian jiwa kita.
Tidak hanya gunung ini yang bernama Gunung Temptation, namun restoran yang terbesar disekitar tempat itu juga dinamakan Restoran Temptation, lengkap dengan toko souvenir dan benda-benda kudus. Kami sempatkan makan siang yang sensasional dengan lauk ikan dimasak kurma dan buah zaitun dengan menu kare serta roti kering ala Israel .
Saat itu banyak peziarah, ada juga yang dari Papua. Di luar restoran banyak para pedagang menjajakan manisan buah Ara kering. Setelah para peziarah puas untuk makan siang, kami melanjutkan perjalanan untuk melihat Pohon Zakheus, yaitu pohon yang dipanjat Zakheus untuk dapat melihat Yesus yang akan lewat di situ.
Kami sungguh dikuatkan menyaksikan sendiri bagaimana kering dan terjalnya bukit Temtation, tempat Yesus berpuasa dan dicobai Iblis.
Pengalaman ini menjadi pengalaman iman bagi saya pribadi, juga bagi para peziarah yang lain. Betapa tidak? Bukit itu sangat tandus, saat inipun masih sulit untuk sampai ketempat itu.
Namun Yesus sebelum memulai karya-Nya berpuasa selama 40 hari tanpa makan dan minum. Mengalami kesnyunyian untuk mendengar dalam hening Kehendak BapaNya.
Semoga kita yang menjalani masa Prapaskah ini dimampukan untuk mengatasi segala godaan nafsu, rajin berdoa, beramal kasih dan berpuasa serta berpantang.
***
Oleh Sr. Maria Monika SND
23 Februari, 2021
Artikel ke 273
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H