Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kuingin Memetik Bintang di Sinai

20 Februari 2021   12:42 Diperbarui: 20 Februari 2021   13:02 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam  makin senyap , para  peziarah  terlelap   dalam  harap

Tepat  pukul  dua belas  malam, para  peziarah  berangkat  menuju Gereja.

Santa  Katarina  Alexandria.

Disini  kami  berkumpul  mendapat  Unta  dan  pembawanya untuk  menapaki  Peziarahan  Nabi  Musa.

Ketika  Sepuluh  Perintah  Allah  diberikannya sebagai  aturan  dan  pedoman  Umat  Israel.

*

Malam  makin  pekat, kunaiki  Unta  dengan  niat  mendamba  rahmat.

Rahmat  nan  mengalir  dari  Sumber  Keabadian  nan  tak  pernah  kering.

Malam  ini  memikat, dalam  diam  kudaraskan  doa,

untuk  dunia,

untuk  bangsaku

Untuk  semua  orang  yang  berkehendak  baik,agar  semakin  dimurnikan  Nuraninya....

Untuk  yang  berkehendak  jahat, agar  bertobat, dan  dilunakkan  hatinya

semakin  berbudi  bagi  sesama.

**

Malam  semakin  senyap....

Kudaraskan  Rosari  tanpa  kata...memeluk  kebahagiaan  jiwa

Tak  terkira.....

Roh, budi, karsa, dan  rasaku  menyatu  dalam  Syukur

Atas  segala  karunia-Nya  nan  luhur.

***

Malam  begitu  mempesona, bertebar  bintang  cemerlang

Begitu  dekat, yah  sangat  dekat....rasanya

Ingin  kupetik dengan  tanganku....

Namun  yang  mampu hanya  hasratku.

Meroncenya  menjadi  Rosari  tuk  memuji,

Karya-Nya  nan  agung  dan  abadi.

****

Tuhan, Kau  tuntun  aku  memuji  Semesta karya-Mu

dalam  karunia  peziarahku

Biarkan  aku  berbasuh  tobat

Agar  hidupku  teraliri  rahmat

Rahmat  untuk  selalu  bersyukur  atas  kasih-Mu  tanpa  syarat.

Oleh :  Sr. Maria  Monika  SND

20  Februari, 2021

Artikel ke  271

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun