Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kiat Memilih Kampus untuk Para Suster

11 Januari 2021   10:32 Diperbarui: 11 Januari 2021   11:17 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari  belajar  Kitab  Suci, Sejarah  gereja, Sejarah  Kongregasi,konstitusi Tarekat, budaya ( music, tari,dll ) Human  sexuality, Mariology, Bahasa Inggris dan  Bahasa  Jawa  dan  masih  banyak  lagi.

Untuk  Tarekat  kami  setelah  calon dianggap  cakap  dan  matang  untuk  melangkah ke  jenjang  berikutnya. Biasanya  1  tahun  penuh  mereka  dididik  di  Rumah  Pembinaan di  Salatiga. Setelah 1  Tahun mereka  dikirim  ke  tempat  Pembinaan  Internasional di  Balanga  Bataan  Philippines.

Disini  mereka  belajar  bersama  dengan  para  calon  SND  dari  pelbagai  negara  di  Asia  Oceania  antara  lain Indonesia, Korea, Vietnam, China, Philippina, Papua  New  Guinea.

Menjalani  masa postulant 1  tahun, terus  melangkah  ke  masa  Novisiat, ditandai dengan  menerima  busana  biara &  Konstitusi, serta berganti/ memilih nama  biara.

Masa  Novisiat  selama 2 tahun  jika  dianggap OK  oleh  Tarekat, baru  mereka  diperkenankan  untuk  melangkah  lebih  lanjut sebagai  Yunior (  ditandai  dengan  menerima  cincin  biara).

Mencermati  Bakat &Kemampuan dan  Mencarikan  jalur  Pendidikan  yang  cocok.  

Sepulang  dari  Philippines  para  Yunior  masih  dipingit  lagi  untuk  menyesuaikan  diri  dan  mengolah  hidup  dirumah  pembinaan  selama 3-6  bulan. Baru  mereka  ditugaskan  untuk  menolong  dalam  karya Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Pastoral,

Mulai  dari  Postulan hingga  Yunior, saya  selalu  mencermati, dan  berwawan hati  dengan  para  suster  muda. Karya  apa  yang  menurut  mereka cocok baginya. Namun  pihak  kongregasi, Saya  dan  para  Dewan  dibantu  para  PIKO (Pimpinan Komunitas )  melihat  sekiranya  karya  apa  yang  cocok  bagi  suster  Yunior  ini.

Oleh  karena  itu Yunior  diberi  kesempatan  untuk  melatih  dirinya  dan peka  akan  kemampuannya  sebelum  mereka distudikan, dan  biasanya  mereka sering  di pindahkan  ke  komunitas  dan  karya  yang  berbeda.

kursus NLP ( dok pri )
kursus NLP ( dok pri )
Pemilihan  studi  untuk  para  suster  muda  mesti  tepat  guna  untuk  karya  kongregasi, bukan  untuk  mencari  titel  pribadi. Meskipun  seseorang  ingin  menjadi  guru, namun  setelah  dicobakan  tidak  cocok, maka akan  dialihkan ke  karya yang  lain, kesehatan, social atau  Kerasulan  lain.

Saya  juga  melihat  latar  belakang  Pendidikan  dan  ijazahnya  jangan  sampai  salah  pilih, karena  kalau  salah  pilih, kedua  belah  pihak  baik  kongregasi  maupun  suster  tersebut  rugi  waktu, biaya. Studi  yang  percuma tak berguna.

Sebagai  contoh   ada  yang  sudah  daftar  di  Universitas  namun  tidak  diterima,dan  dicoba  lagi  tidak  berhasi, yang  tidak  akan  kami  paksakan. Demikian ada  yang  mulai kuliah  tapi  gagal  di tengah  jalan.  Hal --hal  yang  demikian memang  perlu  kejelian  tersendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun