Penampilan Andrea Bocelli yang  memukau  dalam  menyanyikan "Con te partir", yang  ditonton  Cowel menginspirasinya  untuk  membentuk Group  Il  Divo.  Empat  personilnya  adalah : David Miller  bersuara tenor asal Amerika Serikat, Urs Bhler,  penyanyi tenor asal Swiss; Carlos Marn , penyanyi bariton asal Spanyol; dan Sbastien Izambard  dari Perancis yang merupakan satu-satunya penyanyi berlatar belakang pop, ke  tiga  lainnya  adalah  penyanyi  Opera Clasik.
Album ini, antara lain, memuat lagu pop "Unbreak My Heart", lagu pop kondang era 1990-an dari Toni Braxton, yang meledak  tahun 1996 dan  dialih bahasakan menjadi  Regres a  Mi. Kemudian "Feelings" yang dipopulerkan Morris Albert pada pertengahan 1970-an. Serta "My Way" karya Paul Anka yang dipopulerkan Frank Sinatra. Menyusul sukses album pertama yang terjual sampai 5 juta kopi di seluruh dunia.
Il  Divo  juga  menarik para  pencinta  musik Indonesia, terbukti  telah  hadir  di  Indonesia  4  kali, pagelaran  konser  perdana  pada  20 Februari 2007 di Jakarta Convention Center yang  menghipnotis  para  pengagumnya.
Sebagian besar lagu-lagu Il Divo yang berbahasa Spanyol, Itali, dan pastinya tidak dimengerti, tak menyurutkan animo penonton untuk memadati arena konser di Jakarta Convention Center.
Mereka dijadwalkan tampil  lagi  di Jakarta pada , 21 Maret 2014 dalam  rangka  10  tahun  Il  Divo, dalam konser ke  Il Divo yang digelar oleh Inspiro.: A Musical Affair  The Greatest Songs of Broadway Live in Jakart.
"Kami menyatu satu dengan yang lainnya. Antara panggung dan arena penonton seperti sudah tidak berjarak. Kami menciptakan musik bersama- sama. It's a wonderful thing. Terasa sekali ada keterhubungan yang kuat antara kami dan penonton,"  kata  Urs personil  Il  Divo  dari  Swiss itu.
Bisa  dibayangkan  kalau  kita  melihat  konser  Il Divo  keliiling  dunia, via  You tube. Para  penonton  terutama  para  wanita  dibuat  histeris  oleh  sapaan-sapaan, dan  sebagai  balasan  mereka  memberi  rangkaian  bunga  dan  souvenir lainnya.
Sering  ditengah  konser Il  Divo  memberi kesempatan  para  para  penggemarnya  untuk  berfoto, serta  menyematkan  tanda  tangan. Wui  kesempatan  yang ditunggu-tunggu oleh  para  kaum  hawa, namun  bisa  berlangsung  dengan  tertib.
Itulah  pesona  seni  yang  bisa membuat  jiwa membara  ikut  bernyanyi  dan  menikmatinya  dengan  lagu-lagu  kenangan  yang  menarik  kalbu, meskipun mungkin  kita  tidak  tahu  artinya. Dari  Musik  kita  bisa  belajar  Bahasa  dan  kehalusan  Estetika. ****