Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ungker Makanan Unik dan Ekstrim Khas Blora

13 Desember 2020   14:19 Diperbarui: 13 Desember 2020   14:36 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ungker yang belum dimasak ( wisatablora.com)

Saya  biasa  banyak  bertanya  pada mereka, bagaimana  tanda dan  caranya  mendapatkan  ungker? Kepompong yang berukuran sekitar 2-4 sentimeter dan bewarna cokelat tua mengkilap akan berjatuhan dari daun-daun jati yang rontok.

Nah  kata  mereka mencari  ungker harus teliti dan hati-hati di bawah pohon jati yang  tegak  dan  lebat dan semak daun jati yang kering dan rontok, biasanya di situ dijumpai banyak  ungker bersembunyi  dalam  diam.

Bagi  mereka  ungker merupakan  sumber  rejeki, karena  banyak  dicari  orang. Harga  ungker  selalu  tinggi  karena  memang  sulit  mencarinya  serta  musiman. sering  mereka  memburu  ungker 1  hari  belum  tentu  mendapat  1  kg, oleh  karena  itu  biasanya  dijual  eceran, agar  siapa  yang  butuh bisa  membeli eceran dan  cepat  laku.

Masakan Ungker ( wisatablora.com)
Masakan Ungker ( wisatablora.com)
Mereka  mencari ungker sambil menggembala ternak sapi di kawasan hutan. Para pencari ungker mengaku berdasarkan pengalaman, keberadaan ungker akan mudah diperoleh ketika terik matahari bergantian dengan turunnya hujan. Setelah memasuki masa peralihan ke musim penghujan, ulat akan berubah menjadi kepompong atau biasa disebut enthung .

Pada  musim  seperti  ini dedaunan  jati  habis dimakan ulat jati yang nanti menjadi ungker. Dan musim  ungker  hanya berlangsung beberapa pekan. Tak mengherankan  kalau  para  pencinta  ungker, akan memburu  ungker  berapapun  harganya.

Beruntung  keluargaku  punya  langganan  jadi  jika  musim  ungker  sudah  ada  yang  mengirimnya  bersama  daun  jati  dan belanjaan  yang  lain  seperti  pisang dan  jagung, ketela, nangka.

Apakah  para  pembaca  ingin  merasakannya? Boleh  dicoba  dan  datang  ke Blora di bulan musim  penghujan. Namun  yang  sangat  sensitive dan  punya  alergi, saya  sarankan  jangan  terlalu  banyak  makan  ungker, bisa  jadi  malah  biduren (  timbul bentol --bentol  merah dan  gatal serta  panas) boleh  makan  tapi  jangan terlalu  banyak.  Jika  timbul  biduren  jangan  khawatir  bisa  minum  air  kelapa  hijau  untuk  menghilangkannyaKiranya  Tuhan  selalu  menyediakan  obat  dari alam***

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND

Artikel  ke : 197

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun