Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hening Dipeluk Gunung

11 Desember 2020   21:01 Diperbarui: 11 Desember 2020   21:09 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunang-kunang ( tribunnew.com)

Ketika  kubuka  jendela

Malam  amat  hening, kunang-kunang berterbangan.

Memancar,  menarikan  keindahan malam, dengan  sinar  ajaib  bak  peri  nirwana.

Disenyap  malam, dipeluk  udara  dingin  pegunungan

Pemandangan  seperti  ini  belum  pernah  kutemui,...kualami.

Lampu-lampu  kota  menyala

Bertaburan  bak  emas  memancar  indah  dari  kejauhan

Hening,amat  hening  kuhirup  segarnya  udara  pegunungan.

Yang  menghantar  jiwa  dan  budiku, menghatur  syukur.

Betapa  kayanya  aku  menghirup  udara  amat  murni dengan  gratis.

Dia  menyediakan  segalanya  bagiku

Dengan  hamparan  kekayaannya  yang  Maha  luas.

Yang  membalut  rasa  puji  tak  bertepi.

Tuhan  kaubiarkan  aku  menikmati  cinta-Mu

Yang  mengantarku  dalam  ketentraman  hati, ditempat  tugas yang  baru.

Oh  sunyi...hening..penuh  makna

Betapa  indahnya  jika  jiwaku  mampu  merasakan  keberadaan-Mu.

Kupasrahkan  malamku  untuk  Dikau  segarkan  dalam  cinta-Mu

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND

Artikel  ke  : 195

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun