Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ketika Bencana Melanda Kita Harus Bagaimana?

3 Desember 2020   12:15 Diperbarui: 3 Desember 2020   12:17 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung meletus (Pixabay.com)

Tanggal 19 Agustus 2020  yang  lalu  saya  mendapat WA  dari  adik  saya  no  2 bahwa  terjadi  gempa  besar  di  Bengkulu dengan  kekuatan 6,9 SR.  Dia tinggal  di  Bengkulu sendirian, karena  suaminya  telah  meninggal 27  Desember, 2019 dan  ke 2  anaknya tinggal  di  Malang  dan 1 di  Sorong.

Dua  anaknya  telah  berkeluarga dan  yang  bungsu  masih  kuliah. Nah tanggal 7 Sept, 2020 anaknya  yang  di  Sorong  juga  mengabarkan bahwa  merasa ada  gempa, padahal  gempa  itu  mengguncang  wilayah  sekitar  Maluku Tengah.

Menyusul  Bengkulu  diguyur hujan  dan  badai  yang  merusakkan  banyak  Rumah, di hari-hari  akhir pecan  santu 7  Minggu 29-30 November.tanggal  29 November, Gunung Lewotolok  di Lembata  meletus. Berlanjut  1  Desember  pkl 01.20  dini  hari semeru  mengeluarkan Lahar  panas.

Nah  kabar  demikian ini sering kita  dengar dan  mungkin  terjadi  pada   keluarga  kita. Jika  saya  mendapat  khabar seperti  itu,   paling saya hanya  bisa menasihati, "Hati-hati, cari  tempat  yang  aman,  banyak  berdoa , mohon  perlindungan  Tuhan ". Sayapun  dan  anggota  keluarga  lainnya  selalu  terdorong untuk  berdoa  memohon  keselamatan dan  dijauhkan  dari  bencana.

Sebagai  orang  beriman  kami  hanya  pasrah  pada  Tuhan. Dialah  penguasa  langit  dan  bumi, Jika  Dia  berkenan  menyelamatkan  hamba-Nya  maka bencana  sedasyat  apapun, pasti  selamat. Hal  ini  terjadi  dengan  adik  saya  yang  di Bengkulu, sewaktu disana  dilanda  Gempa.

Rumah  tetangga  bersebelahan  hancur, tapi  Rumah  dia  utuh  tak  ada  yang  retak sedikitpun.  Dia  melihat tanah  bergerak  seperti  gelombang dan di suatu  tempat  membelah, menelan  rumah  seisinya. Sungguh  mengerikan.Jika  bencana tiba-tba  terjadi  manusia  dibuat  tak  berdaya  lagi.

Hal  inilah  yang  membuat  kami  bersandar  dan  pasrah  pada  kekuasaan  Tuhan. Dengan  sering  terjadinya  bencana  yang  tiba-tiba, entah  itu  Gempa Bumi, Gunung  meletus, banjir , tanah  longsor, Tsunami.  Membuat  kami  waspada , siap  siaga  dalam  arti, surat-surat penting  dan  barang  berharga dijadikan 1koper  yang  mudah  dibawa.

Kita  tinggal  di  Indonesia  yang  alamnya  subur, sangat  indah, dengan  aneka  pesona  budaya, variasi  makanan  yang  tiada  duanya  di dunia. Flora Faunanya  yang  memukau. Banyak  tempat/objek  wisata  yang  sangat  indah. Namun  disisi  lain  kita  juga  siap  menerima  keberadaan  Tanah  Tumpah Darah  kita  Indonesia  yang  rawan  bencana. Mengapa ?

Mari  kita  tilik  lokasi  Indonesia. Merupakan bagian dari jalur The Pasific Ring of Fire (Cincin Api Pasifik), yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif di dunia.

Indonesia  juga   merupakan daerah pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu Lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Lempeng Pasific. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan Lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, sedangkan dengan Lempeng Pasific berada di utara Papua dan Maluku Utara.

Cincin Api Pasifik ini membentang di antara subduksi maupun pemisahan Lempeng Pasifik dengan Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Amerika Utara dan Lempeng Nazca yang bertabrakan dengan lempeng Amerika Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun