Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mudita Hati yang Perawan

29 Oktober 2020   21:13 Diperbarui: 29 Oktober 2020   21:18 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan  terus  bergolak  dengan segala warna  warninya.

Bak  pelangi  memutar cakrawala  dan  dunia,

Memaparkan  panggung  sandiwara

Yang  dijalani  setiap  mahkluk  yang  lahir  didunia.

Kehidupan  setiap  manusia  berbeda

Ada  yang  berhasil, ada  yang  gagal

Ada  yang  beruntung, ada  yang  buntung

Ada  yang  manis, ada  yang  pahit

Dalam  mencecap  rasa  kehidupan.

Sadarlah  Tuhan  menciptakan  semua  baik  adanya

Jika  itu  menyimpang, itu  bukan  kehendak-Nya.

Dia  ingain  agar  kita  semua  masuk  surga,

Bersatu  dalam  berkat dan  rahmat-Nya

Hidup  ini  pilihan ada  ditangan  kita

Dihati  dan  tindakan  kita.

Apakah  kita  bisa  bersyukur  dan  bermazmur?

Dalam  menjalaani  hidup  ini  apapun  situasinya?

Mudita  membawa  kita  untuk  bergairah

Bergandeng  tangan, tertawa  dan  bersyukur  bersama  sesama.

Jika  itu  terjadi

Aura positip  menaungi  kita

Untuk  menjadi  anak-anak  Tuhan

Pewarta  kedamaian dan  penyalur  kebaikan.

Oleh  :  Sr. Maria  Monika  SND

Note  : Mudita  :Perasaan simpati bahagia  melihat kebahagiaan / kesuksesan  orang  lain.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun