Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dokter Cantik, Fashionable, dan Pengabdian

7 Oktober 2020   11:55 Diperbarui: 7 Oktober 2020   12:05 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peragaan Busana di Puri Mall (dok pri )

Dokter berparas cantik yang  menyandang nama lengkap Rahmi Alfiah Nur Alam. Buah cinta dari Bapak Nur Alam (almarhum) dan Ibu Dra. Halimah Nur Alam.

Sejak dari kecil bercita-cita ingin menjadi dokter. Akhirnya  cita-cita  itu  tercapai  dengan  perjuangan  berat, ketekunan  dan  kedisiplinan hingga  meraih  gelar dr. SpRad( K) didepan  namanya. Dengan jenjang Pendidikan : Konsultan Spesialis Radiologi.

Ketika  kutanya  siapa  yang  paling  berperan  dalam  hidup ?  Dr  Rahmi langsung  bercerita  bahwa  yang menginspirasi/yang mendukung  dan  berperan  dalam  hidupnya  adalah  Ibundanya.  Seorang  pekerja  keras, ulet  dan  mendidik  putra  putrinya  untuk  hidup  jujur, disiplin  dan bermurah  hati untuk penolong  sesamanya.

Ketika  ayahnya  meninggal saat   sang  Ibunda  masih sangat muda bekerja sebagai guru SMP mengajar biologi.  Sesibuk  apapun  ibundanya melanjutkan  kuliah sambil membesarkan putra-putrinya  hingga menjadi Sarjana pendidikan dan menjadi Dosen di suatu perguruan tinggi negeri.

Ibunda  yang  selalu mengajarkan tentang kejujuran dan ketabahan, itu  mendorong  para  putra  putrinya  untuk  rajin  menuntut  ilmu  belajar  meraih  prestasi  setinggi  mungkin.  Semangat  dan  dorongan  dari  Ibundanya  yang  mendorong  Dr  Rahmi meraih  prestasi   sebagai  Juara I program Community Based on Rehabilitation oleh Unesco, tahun 1997 saat menjadi dokter PTT.

meski dalam tugas tetap fashionable ( dok pri)
meski dalam tugas tetap fashionable ( dok pri)
dr Rahmi di ruang kerja (dok pri )
dr Rahmi di ruang kerja (dok pri )
Susahnya  sebagai mahasiswi  kedokteran selagi  kuliah  pun  ketika  sudah  menjadi  dokter  adalah  kesulitan  mencari  buku  kedokteran, yang  asli  karena  harga dan  pajaknya  sangat  mahal.  Untunglah  sekarang  ada  E-book  dan  itu  sangat  membantu  dan  banyak  manfaatnya.

Meskipun  kesehariannya  Dr  Rahmi  sibuk  berkerja  sebagai dokter Radiologi dan konsultan di RSPI Puri Indah, Jakarta  Barat ini.  Selalu mempunyai  waktu untuk belajar pertanian dan  punya  ladang  untuk  digarap.

Tidak  hanya  itu  Dokter  cantik  yang  mempunyai  kegemaran    minum teh tawar panas dan jus buah serta sayur, dan  makanan kesukaan : sayuran, salad dan ikan bakar ini  selalu  meluangkan  waktu  untuk  mengikuti Webinar dan  mengembangkan  hobi  berlenggang  lenggok  di  Catwalk.

Tubuhnya  yang  semampai  langsing  dan  parasnya  yang  cantik  menawan, sering  didaulat  oleh  Ibu  Anne  Avantie  untuk  memperagakan  busananya, ketika  Bu  Anne  membuka  Pasar  Tiban  atau  punya  acara  " Peragaan  Busana"  Dr Rahmi, yang  hobi  bersepeda, menari, menyanyi  dan  traveling  ini  luwes  berlenggang  di  Catwalk. dan  inipun  dilakukannya  untuk  Charity.

dalam busana Betawi karya Ibu Anne Avantie (dok pri)
dalam busana Betawi karya Ibu Anne Avantie (dok pri)
Salam sehat penuh Berkat ( dok pri )
Salam sehat penuh Berkat ( dok pri )
Lahir, di Ujung Pandang 29 Juli 1966. Sebagai Dokter umum yang  pernah bekerja di beberapa RS termasuk RS Pelamonia Ujung Pandang, dr expat di PT INCO, Soroako,dan  beberapa tahun praktek di Malaysia.Menguasai  tentunya  Bahasa Indonesia, juga Inggris, sedikit Mandarin,serta  beberapa bahasa daerah.

Gegayuhan  yang  diidamkan  yakni  sangat ingin mempunyai sekolah Moral untuk anak2 di bawah usia 15 tahun dan mempunyai kebun agriculture. Dengan   "Semboyan hidup" Merasa Bahagia dan Bersyukur dalam semua situasi dan kondisi.

Mengisi waktu luang terutama di saat pandemic ini  dengan menulis artikel. Olah raga ringan. mengikuti banyak webinar,  menjadi  sukarelawan di ICRP ( Indonesian Conference on Religion and  Peace), yang  mengemas  dan  menggiatkan   doa bersama lintas iman,dimana  Si  penulis  kisah  ini  juga  menajadi  anggota nya.

Sebagai  penganut  agama  Baha'I tentu  Dr  Rahmi pernah  mengunjungi Haifa, sebagai  Kota  Suci  kaum  Baha'i.  Oleh  karena  tugasnya dokter  yang  dikaruniai  Tuhan  Putri  semata  wayang  yang  kini  sudah  menjadi  mahasiswi  ini  juga  berkesempatan  untuk  mengunjungi  kota-kota  besar  dunia seperti: Lausanne Switzerland, Tel Aviv (Israel), Sydney, Melbourne, Hongkong, Singapore.

Bersama ibu Anne Avantie ( dok pri )
Bersama ibu Anne Avantie ( dok pri )
Peragaan Busana di Puri Mall (dok pri )
Peragaan Busana di Puri Mall (dok pri )
Meskipun  sibuk  dan  berjadwal  padat  namun  masih  meluangkan  waktu  untuk  mengolah  lahan  pertanian  sebagai  bentuk  kecintaannya  pada  Ibu  Bumi, dan  usaha  melestarikan  katahanan  pangan, yang  sehat  dan  organic.

Ketika  kutanya  tentang  keprihatinannya  dokter  yang  berhati  lembut  penuh  belas  kasih  ini  menjawab : " Keprihatinan  saya jika seseorang mencederai orang lain dengan kata kata atau perbuatan atas nama agama atau Tuhan. Ketidak adilan terhadap orang orang lemah dan  tindak  kejahatan kepada anak anak. hal  ini  akan  sungguh  melukai  hatinya.

Sebaliknya Dr  Rahmi  merasa  bahagia apabila : melihat laki laki menghargai wanita dan sebaliknya. Apabila manusia menghilangkan prasangka agama, warna kulit, ras, gender.

Dalam tugas tetap fashionable ( dok pri )
Dalam tugas tetap fashionable ( dok pri )
Yah  betapa  indahnya  hidup  ini  jika  sebagai  manusia  "  Citra  Allah", Kita  saling  menghormati, menghargai kebhinekaan  dalam  beriman, beragama, suku, budaya, latar  belakang.

 Semua  kebhinekaan  itu  memperkaya  dan  memberi  warna  dalam membangun  dunia, Rumah  kita  bersama untuk semakin damai  sejahtera dan  membantu  kita  untuk  mencapai  kesucian  jika  kita  kembali  bersatu  dengan  Sang  Pencipta.

 Oleh  Sr Maria  Monika  Puji  Ekowati  SND

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun