Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pahlawan Revolusi

29 September 2020   13:44 Diperbarui: 29 September 2020   14:23 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Pahlawan Revolusi ( kompas.com )

Hari  itu  30  September 1965

Indonesia  berduka.

Kehilangan  putra --putranya  yang  gagah  perkasa

Membela negara, memberantas  korupsi, membabat  maling  harta  negeri.

Mereka seolah menjadi  tumbal  negeri  ini,

Yang  katanya, korban  keganasan  G30  S  PKI !

Sejarah  mencatat,

Tuhan  pun  melihat yang  benar  dan  yang  salah.

Suatu  siasat  yang  akan  membuahkan  KARMA

Pada  tujuh  turunan  yang   memutarkan  sandiwara

Dengan  segala  tipu  daya.

Duhai  semua  generasi, tua, muda, Putra  putri  Indonesia

Jangan  lupakan  sejarah  bangsa

Yang  telah  ditorehkan  dengan olesan  darah  pahlawan

Sejak  jaman  Majapahit, hingga  kini.

Satukan  doa, daraskan  rasa, dalam  Mazmur  kidung  pujian

Semoga  jiwa  para  Pahlawan damai  dalam  dekapan  Kasih & Kerahiman  Ilahi.

Wajah 7 Pahlawan Revolusi ( kompas.com)
Wajah 7 Pahlawan Revolusi ( kompas.com)
Disini  di  Kalibata.....  Tubuh  itu  luluh  keasal  muasalnya

Bersatu  dipeluk  Pertiwi...

Namun  Jiwanya  tak  pernah  mati...

Akan  menjadi  pendoa  dan  pemberi  restu

Pada  anak  bangsa  yang  berniat  murni.

Oleh. Sr. Maria  Monika SND 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun