Para  pembaca  yang  budiman, apakah  yang  ada  dibenak  kita jika  mendengar kata  Oxford ? Tentu bayangan  kita  langsung kepada  " Pendidikan " ya, memang  Oxford  merupakan  kota  Pendidikan  tertua  dan  terkenal  di  England.
Kotanya  kecil dan  kampusnyapun  menyebar, tidak  seperti  Cambrigde yang  lokasi  kampusnya tersendiri  dan  tertata  rapi.  Bangunan  di  Oxford kebanyakan  bangunan  yang  tua  mungkin  usianya  lebih  dari  seratus  tahun, itu  kalau  saya  bandingkan  dengan  bangunan  biara  kami  yang  juga  sudah  100 lebih.
Perjalanan  kami  mulai  pagi, ketika kami  tiba  di  Oxford pada  pukul 08.00. Kami  keliling  kota  dengan  naik  bus  tingkat yang  terbuka tak  beratap, dengan  earphone dimasing-masing  tempat  duduk  kami  mendengarkan  sejarah  Kota  Oxford  dan  gedung dan  tempat  penting  yang  kami  lalui.
Ini  cara  yang  paling  jitu  untuk  mengenal  sejarah suatu  Kota  di  England, yaitu  dengan  naik  Tour Bus  keliling kota. Sesudah  itu  baru  kami  turun disuatu  tempat  dan  melihat  dari  dekat  dengan  berjalan  kaki.
Oxford semakin terkenal karena telah menghasilkan tokoh-tokoh kaliber dunia seperti Margaret Thatcher, Theresa May, David Cameron, dan sebagainya. Kota Oxford berlokasi sekitar 200 km dari London, dan dialiri Sungai Thames.
Kalau  dari  Kettering  1jam 30 menit  naik  bus. Menuju  ke  Oxford  dengan  melewati  pemandangan  yang  bagus  sepanjang  perjalanan. Kota Oxford merupakan salah satu kota yang multi etnik. Hal ini dimungkinkan karena banyaknya mahasiswa internasional yang saat ini sedang belajar di Universitas Oxford.
Kota Oxford memiliki sejumlah kampus, akademik, dan berpuluh-puluh sekolah tinggi lainnya. Kota Oxford didominasi oleh pelajar baik dari SMA hingga Program Doctoral.
Disini  juga  kami  mengunjungi  tempat  Henry  Neuwen, Seorang  pastur  yang  menulis  banyak  buku  rohani  yang  bermutu.. Kami  keliling  kota, pada  umumnya  orang  Inggris  ramah  dalam  menerima  tamu  / orang  asing.  Kami  diperbolehkan  memasukki  kampus, bahkan  ditunjukkan  ruang-ruang  utama di  Universitas.
Hal seperti ini  dikembangkan  di  Indonesia  sebagai  Universitas Terbuka. Yang  menjadi  keunggulan  disini  sarana  untuk  belajar  sangat  menunjang, perpustakaan  meskipun  di  kota  kecil  sangat  lengkap, Program  TV, yang  khusus  untuk  belajar  yang  memang  sudah  di programkan. Orang  menjadi  suka  membaca, di  tempat  umum, di kereta  api, di  bus  mereka  selalu  membaca  buku, atau  pekerjaan  tangan, merenda, merajut,dll.
Merupakan perpustakaan tertua di dunia dengan arsitektur klasik yang luar biasa dan merupakan perpustakaan terbesar di Inggris setelah British Library. Â Di Kota Oxford juga terdapat semacam Giant Market yang menjual berbagai buah, sayuran, keju, dan aneka makanan lainnya.
Oxford disebut sebagai city of dreaming spires (kota menara-menara mimpi). Setiap kampus di kota Oxford memiliki taman-taman seluas 28 hektar dan terbuka untuk umum. Juga memiliki kebun dan tanaman-tanaman eksotik, lapangan olahraga dan kebun genetik, bahkan kebun eksperimen untuk penelitian.
Tentang  perpustakaan Bodleian, memiliki keunikan seperti memiliki pintu masuk yang sudah dikategori-sasikan. Dua di antaranya adalah pintu masuk yang bertuliskan Schola Metaphysicae yang merupakan pintu masuk untuk koleksi buku science dan metafisika, serta Schola Logicae yang merupakan pintu masuk ke koleksi buku ilmu logika dan filsafat. Bagi  pemengang Kartu  Pelajar Oxford  College tentu  boleh  masuk  tempat  ini, dan  memang  sungguh  tertata  rapi  dan  sangat  tenang.
Perpustakaan ini tidak hanya untuk kegiatan membaca ataupun meminjam buku, namun terdapat berbagai fasilitas, seperti kegiatan ekstra para pelajar, kegiatan seni komunitas-komunitas, kegiatan debat, dan sebagainya.
Dan pengarang Alice in Wonderland adalah dosen Matematika dari universitas tersebut, yaitu. Pada zaman Perang Dunia II, Hitler berencana untuk menjadikan Oxford sebagai ibukota bila berhasil menjajah Inggris.  Konon  Oxford pernah menjadi Ibukota Inggris pada tahun 1642-1646.
Cerita  lama  kota  Oxford
Pada tahun 1542 ditetapkan secara resmi sebagai kota, Oxford pertama kali dihuni pada masa Anglo-Saxon dan awalnya dikenal dengan nama "Oxenaforda". Catatan sejarah pertama yang menyebut kota ini adalah Anglo-Saxon Chronicle yang terbit tahun 912. Nama Universitas Oxford sendiri pertama kali disebut pada abad ke-12.
Pada awal abad ke-20 Oxford mengalami perkembangan jumlah penduduk dan industri yang pesat, dan industri penerbitan dan percetakan telah terbentuk dengan baik pada tahun 1920-an.
Bagi  para  pencinta  sepak  bola  tentu  tahu  bahwa Tytherington Rocks F.C. merupakan  Salah satu klub sepak bola yang berasal dari Oxford. Nah  inilah  sekelumit  cerita  yang  bisa  saya  rekam  dari  perjalanan  3 X  ke  Oxford, semoga  dapat  memberi  wawasan  bagi  para  pembaca  yang  budiman ***
Oleh  Sr  Maria  Monika  SND
Dari  berbagai  Sumber :  Wawancara, Majalah, Brosur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H