Jerman mengirim lebih dari 500 pesawat untuk mengebom kota, 90% di antaranya mencapai Coventry, menjatuhkan sekitar 500 ton bahan peledak tinggi, dan 36.000 bom pembakar di kota.
The Luftwaffe memiliki nama sandi untuk penyerbuan Operasi Mondscheinsonate (Moonlight Sonata), julukan dari Beethoven's Piano Sonata no. 14.
Setelah negara aman maka dibentuklah panitia untuk membangun Katedral baru.
Masyarakat Conventry bersepakat untuk membiarkan reruntuhan pemboman itu sebagai tonggak sejarah agar para generasi muda belajar dari sejarah.
Ruin yang kini merupakan Cangkang katedral abad pertengahan dan puncak menara tetap menjadi taman kenangan.
Dua balok kayu ditemukan di reruntuhan tepat di atas altar membentuk salib, dan kata-kata "Bapa, Maafkan"Â telah tertulis di dinding di belakang altar.
Maka sebuah kompetisi diadakan untuk merancang katedral baru, yang dimenangkan oleh arsitek Basil Spence. Batu fondasinya diletakkan oleh Ratu pada tahun 1956, dan bangunan diresmikan pada tahun 1962.
Nasib dan kisah Coventry terkait erat dengan kisah Katedralnya--kisah kematian dan kelahiran kembali.
Katedral paling awal di Coventry, yang didedikasikan untuk St Mary, didirikan sebagai komunitas Benediktin oleh Leofric, Earl of Mercia, dan istrinya Godiva pada tahun 1043.
Dibangun di lokasi bekas rumah religius untuk para biarawati, ukurannya yang besar adalah beberapa indikasi dari kekayaan yang diperoleh Coventry di abad pertengahan.