Till a' the seas gang dry, my dear,
And the rocks melt wi' the sun;
I will luve thee still, my dear,
While the sands o' life shall run.
And fare thee weel, my only Luve,
And fare thee weel awhile!
And I will come again, my Luve,
Tho' it ware ten thousand mile
Kurenungkan  isi  Puisi  itu, sepertinya  suara  Yesus  sendiri  yang  mengidungkan  cinta  laksana  Mawar  Merah  yang  senantiasa  harum  dan  segar, cinta  yang  manis  bak  ritme  melodi  yang  mengalun  indah.  Cinta  yang  selalu   mencari, mengejar dan  menanti  penuh  kasih  tanpa  syarat  dimana  umat-Nya  berada. Â
Yach  Para  peziarah  terpanggil  oleh  ketulusan  cinta  Yesus  dan  dari  jauh  ber  mil-mil  jauhnya  kami  datang  untuk  menapaki  tempat  yang  telah  mengukir  sejarah  besar  Sang  Penyelamat  dan  Penebus  dosa. Di  Israel  ini, Dia  telah  menjilma  menjadi  seorang  bayi, lahir  dari  rahim  Perawan  suci  Maria, seorang  Anawim sisa  kecil  hamba  Yahwe  yang  tekun  setia  hidup  dalam  adat  bangsanya. Â
Bunda Maria  tentunya  juga  menantikan  kedatangan  seorang  Sang  pembebas  dan tak  diduga dialah  yang  terpilih  untuk  melahirkan  dan  mendampingi  Sang  Pembebas  itu. Bunda  Maria laksana  bulan  yang  malam  ini  memancar  indah dengan  sinarnya  yang  lembut  mempesona. Dia  mendapat  keindahan  pantulan  dari  Sang  Surya  Maha Terang  yakni  Yesus  sendiri.
Cinta  Bunda  yang  lembut  mengajak  hati  para  putra-putrinya  untuk  menyembah  anaknya  yang  adalah  Tuhan  dalam  persatuan  TRITUNGGAL.
Di  Israel  inilah  Yesus  dilahirkan  tepatnya  di  Betlehem, aneh  memang  karena  kedua  orang  tua-Nya  tinggal  di  Nazaret, karena  mengikuti  sensus  penduduk  yang  diadakan  oleh  pemerintah, bunda  Maria  yang  hamil  tua  itu  pergi  bersama  St  Yosef  untuk  mendaftarkan  diri sebagai  keturunan  Daud.Â
Allah  yang  menjilma  mengikuti  dan  menggunakan  aturan  manusia  supaya  apa  yang  telah  diramalkan  oleh  para  nabi  terpenuhi  : " Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel.Â
Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi  (  Mikha 5:1-3) Demikianlah  ramalan  Nabi  Mikha  tentang  Yesus  Sang  Penebus, yang  akan  membuat  jatuh bangunnya  Israel.
Jika  kita  membaca  Kitab  Suci  ada  Kisah  dimana  Yakub  mendapat  nama  Israel  setelah  dia  bergumul  dengan  malekat Tuhan  Kejadian35:10 Firman Allah kepadanya: "Namamu Yakub; dari sekarang namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, itulah yang akan menjadi namamu." Maka Allah menamai dia IsraelÂ