Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pieta

2 Juni 2020   22:46 Diperbarui: 4 Juni 2020   22:07 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peata Michael Angelo di Basilica St Petrus di, Vatican, Roma

(  Puisi  lama  nan selalu  baru dan  bergema )

Di depan-Mu  kuterkesima

Menembus relung  misteri  tanpa batas

Kediaman  terkubur dalam  pesona

Menuntunku menyusuri kekayaan-Mu.

Batinku bergetar, menatapmu Madona.

Di pangkuanmu, tubuh  Putramu kau  sangga.

Dialog  cinta terukir  dalam  kediaman.

Menguak tabir  pemenuhan.

Madona kau terpeta cantik, belia, jelita!

Namun dipangkuanmu  Putramu  terkapar

Seolah  kalah  dan mati.

Mati dari perjuangan-Nya! gagal dan  kalah.

Tapi benarkah  itu?

Hanya  engkau  Madona yang mengerti  jawabannya.

Karena  hatimu bernyalakan  iman.

Hanya dikaulah  yang  mampu  menguak  misteri  maha  dasyat

Kekuasaan  ada  di pangkuanmu.

Seorang  manusia  yang tak bergerak tak bernyawa.

Ketika  semua berpaling dan  tak  mempercayai-Nya.

Kau  tetap  setia

Karena  kau  tahu  kesetiaan yang  ada  pada  Diri-Nya.

Madona, tatkala duka citamu  memuncak, ketika pedih  hatimu  menyatu!

Wajahmu  makin  ayu,dipoles  iman & cinta maha  dalam.

Di depan  PIETA aku  terkesima! Menatap dialog  cinta yang  terpeta.

Kutertegun dalam  kagum  kuasa-Nya

Dalam  kediaman terpancarlah  kedalaman.

Di dalam kediaman terungkaplah  kekayaan!

Kekayaan  rohani nan  adi  luhur.

      Di depan  Pieta  Roma, 27 Maret 1990

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun