Mohon tunggu...
Monic Patricia
Monic Patricia Mohon Tunggu... Mahasiswa - instansi

saya merupakan mahasiswa semester 1 jurusan Ilmu Komunikasi di universitas sultan ageng tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengaruh Media sebagai Komunikasi Politik dalam Membentuk Persepsi dan Keputusan Pemilih

26 Desember 2024   14:00 Diperbarui: 26 Desember 2024   13:57 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media memiliki kekuatan dalam membentuk opini publik melalui cara penyampaian informasi. Frekuensi pemberitaan menjadi salah satu faktor penting yaitu stasiun TV cenderung memberikan lebih banyak waktu tayang kepada capres yang didukungnya. Selain itu, narasi berita baik, melalui bahasa yang digunakan maupun sudut pandang yang diambil dapat membentuk persepsi pemilih tentang karakter dan kebijakan calon. Tayangan-tayangan yang menampilkan capres secara tidak langsung juga dapat dianggap sebagai bentuk kampanye terselubung yang berpotensi memengaruhi keputusan pemilih tanpa mereka sadari.

Kesimpulannya, dukungan dari stasiun TV terhadap capres dan cawapres dalam Pemilu 2024 menunjukkan pentingnya media dalam membentuk persepsi publik. Dengan adanya kepemilikan media oleh politisi atau partai politik tertentu netralitas media sering kali dipertanyakan. Oleh karena itu, penting bagi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memastikan bahwa semua calon mendapatkan porsi pemberitaan yang adil dan seimbang agar pemilih dapat membuat keputusan yang informasional dan objektif. Media seharusnya berfungsi sebagai jembatan informasi yang membantu masyarakat memahami pilihan mereka dengan lebih baik bukan sebagai alat untuk memanipulasi opini publik demi kepentingan politik tertentu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun