Mohon tunggu...
Monica Rosandi
Monica Rosandi Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cedera Bahu Saat Olahraga, Dislokasi atau Patah Tulang?

26 September 2018   01:28 Diperbarui: 18 September 2019   14:33 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Indonesia sukses menyelenggarakan Asian Games ke-18 yang resmi ditutup pada awal bulan ini (2/9/2018).  Dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan, Indonesia berhasil menyabet 98 medali (31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu) sehingga akhirnya menempati peringkat keempat.

Namun, di balik kemenangan dan medali ada juga kekalahan yang dialami para atlet. Beberapa juga mengalami cedera sehingga tidak berhasil melaju ke babak berikutnya.

Menurut Andi Kurniawan, selaku Ketua Tim Medis Kontingen Indonesia, tercatat ada total 52 atlet Indonesia yang cedera (Kumparan.com). Salah satu atlet yang cedera adalah Popo Ario Sejati, atlet balap sepeda gunung downhill.

Popo mengalami cedera bahu kanan yaitu patah tulang selangka sehingga harus dipasang pelat dan menjalani fisioterapi (Republika.co.id).

Sempat terdengar kabar bahwa Popo mengalami dislokasi, namun diklarifikasi bahwa cedera yang dialami adalah fraktur (patah tulang). Memang sulit membedakan patah tulang dan dislokasi.

Tidak hanya pada atlet elit, cedera bahu pada saat dapat dialami siapa saja. Walaupun olahraga sehat untuk tubuh, semua jenis olahraga tetap ada risiko cedera.

Cedera olahraga pada umumnya terjadi jika tidak dilakukan pemanasan dengan baik, tidak melakukan gerakan dengan teknik yang benar, dan tidak berhati-hati sehingga jatuh, tertimpa alat olahraga, atau berbenturan dengan orang lain.

Ada pula beberapa jenis cedera pada bahu yang bisa terjadi seperti peradangan otot, dislokasi sendi bahu, dan patah tulang.

Bahu manusia merupakan sendi bola dan rongga (ball and socket joint) yang terdiri dari 3 buah tulang yaitu tulang belikat (skapula), tulang selangka (klavikula), dan tulang lengan atas (humerus).

Selain tulang, ada beberapa otot, ligamen, dan tendon yang menggerakan dan mempertahankan posisi sendi bahu.

Sendi ini mempunyai rentang gerak yang sangat luas. Pada beberapa posisi tertentu, sendi bahu berada pada posisi yang rentan cedera. Posisi-posisi tersebut sering ditemukan pada saat olahraga.

Dislokasi merupakan sebuah cedera sendi dimana tulang bergeser dan keluar dari posisi yang seharusnya. Patah tulang, atau fraktur, adalah kondisi terputusnya keutuhan susunan tulang pada tubuh manusia.

Gejala-gejala yang ditemukan pada kedua kondisi tersebut ada yang serupa seperti rasa kesemutan, nyeri saat digerakkan, bentuk sendi berubah (tidak normal), tampak ada bengkak atau memar. Cara pasti untuk membedakan kedua kondisi tersebut adalah dengan foto rontgen.

Jika menemukan orang dengan cedera pada bahu, jangan berusaha untuk mengembalikan posisi tulang atau sendi yang berubah. Yang sebaiknya dilakukan adalah membantu menjaga posisi bahu agar nyaman dan nyeri dirasa berkurang. Cara untuk menjaga posisi tersebut adalah dengan membalut bahu menggunakan kain atau elastic bandage.

Selain menjaga posisi bahu, bahu dapat diberikan kompres dingin dengan ice pack, plastik berisi es batu, atau botol berisi air es.

Jika posisi bahu sudah nyaman dan stabil, segera bawa orang yang cedera ke RS terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun