Nama : Monica Patricia
Dosen Pengampu : Saeful Mujab, S.Sos., M.I.Kom
Abstrak
Pada studi kasus ini membahas upaya PT. Tupperware Indonesia untuk mengatasi masalah bisnis yang sulit, seperti penurunan penjualan yang signifikan dan pengumuman kebangkrutan pada tahun 2023. Fokus utama penelitian adalah teknik manajemen krisis dan komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembalikan kepercayaan pelanggan dan mempertahankan keberlangsungan bisnis. Rebranding produk dengan desain modern, transparansi melalui konferensi pers dan media sosial, penggunaan influencer dalam kampanye pemasaran digital, dan program insentif dan diskon untuk distributor adalah semua rencana yang digunakan.
Hasil menunjukkan bahwa tindakan ini secara signifikan membantu perusahaan memulihkan kepercayaan pelanggan, dengan peningkatan penjualan sebesar 30% dalam waktu enam bulan dan peningkatan kehadiran online sebesar 30%. Selain itu, desain produk yang modern dan berkelanjutan menarik konsumen muda dan peduli lingkungan, dan distributor berhasil meningkatkan jangkauan mereka melalui platform e-commerce.
Pendahuluan
Komunikasi adalah proses di mana dua atau lebih orang bertukar dan memahami informasi satu sama lain. Pengirim dan penerima pesan serta saluran komunikasi terlibat dalam proses ini. Komunikasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk verbal (dalam bentuk perkataan) dan nonverbal (dalam bentuk bahasa tubuh dan gerakan tubuh) (Komunikasi adalah Definisi, Jenis, dan Penggunaan, 2023). Di era globalisasi saat ini, kemajuan teknologi yang cepat memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan lebih banyak barang dan jasa. Bisnis sekarang harus menyesuaikan diri dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan karena pertumbuhan bisnis yang cepat. Ini berdampak pada industri sebuah negara dengan menguasai pangsa pasar melalui produk yang diproduksi oleh perusahaan yaitu plastik sebagai contohnya (Susilowati, 2022).
PT. Tupperware Indonesia adalah perusahaan plastik di Indonesia. Dengan banyak pesaing di industri plastik, PT Tupperware Indonesia memutuskan untuk meluncurkan produk baru yang inovatif untuk wadah makanan dan minuman. Perusahaan Tupperware membuat dan menjual produk plastik berkualitas tinggi yang dapat digunakan di rumah. Salah satu merek peralatan rumah tangga yang terkenal adalah Tupperware. terbuat dari plastik, seperti peralatan dapur dan wadah penyimpanan dan penyajian. Merek ini sudah ada sejak tahun 1946. Produk Tupperware dijual melalui sistem penjualan langsung untuk menjaga kualitasnya (Pradnyadewi & Sujadi, 2020).Berbagai macam barang keperluan rumah tangga Tupperware termasuk peralatan bayi, peralatan dapur, alat minum, dan alat makan. Tetapi harganya biasanya mahal (Susilowati, Keputusan Pembelian Produk Tupperware Pada Wanita Dewasa Awal, 2022).
Pembeli biasanya mencari barang dengan kualitas yang terlihat. Semakin tinggi kualitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan, semakin banyak konsumen yang tertarik dengan produk tersebut. Konsumen saat ini sangat teliti saat memilih barang yang ingin mereka beli. Mereka sangat teliti dalam mengumpulkan informasi tentang produk yang mereka inginkan. Karena mereka lebih mempercayai orang-orang terdekat mereka, orang biasanya akan menilai kualitas barang berdasarkan rekomendasi dari teman atau keluarga mereka. Mencoba, merasakan tekstur, melihat bahan baku yang digunakan, dan fitur lainnya yang ada pada produk adalah salah satu cara yang umum dilakukan (Purwanto, 2021).
Produk yang dijual di dalam negeri maupun ekspor membutuhkan kualitas produk. Produk pakaian harus memenuhi standar mutu AQL 2.5 untuk pasar Eropa, yang ketat dan ditetapkan untuk produk pakaian yang akan dijual di Eropa (Kamaludin & Sulistiono, dkk.). Reputasi Tupperware yang kuat memengaruhi konsumen untuk membeli produk Tupperware. Bagaimana seseorang melihat dan percaya pada suatu produk atau merek disebut citra merek. Dalam persaingan yang semakin ketat saat ini, perusahaan harus menggunakan sumber daya mereka semaksimal mungkin. Salah satunya dengan membuat gambaran tentang produk yang dapat memengaruhi persepsi pelanggan tentang produk (Sumirat, 2012).
Situasi persaingan produk Tupperware saat ini menunjukkan fenomena ini. Konsumen sekarang harus memilih merek yang sesuai dengan kebutuhan mereka karena ada banyak wadah plastik untuk makanan dan minuman. Dibandingkan dengan merek lain di industri yang sama, Tupperware menawarkan harga yang lebih tinggi. Pelanggan biasanya melihat keunggulan kualitas produk dan citra merek yang relevan saat menilai kepuasan mereka (Anggina Nst, 2019). Tingkat persaingan yang tinggi saat ini membuat perusahaan harus memperhatikan kualitas produk dan harga produk agar bisa mempengaruhikeputusan pembelian dengan baik. Pelanggan memiliki lebih banyak pilihan produk, sehingga mereka dapat menemukan yang sesuai dengan keinginan mereka. Tupperware mengalami penurunan penjualan dan permintaan pasar yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.