Saham yang bagus atau good stocks adalah saham yang menjanjikan return yang besar di masa depan. Sedangkan, perusahaan bagus atau good company merupakan perusahaan yang mempunyai kinerja dan rating perusahaan yang baik sesuai dengan indikator yang ada di tiap negara. Namun pada praktiknya, tidak semua perusahaanyang memiliki harga saham buruk juga memiliki kinerja yang buruk juga danbegitupun sebaliknya.
1. Analisis Makro Ekonomi
Menjelang tahun 2017 pemerintah membuat sebuahresolusi bagi perekonomian Indonesia. Sri Mulyani selaku mentri ekonomiIndonesia memproyeksikan pada tahun 2017 nanti pertumbuhan ekonomi Indonesiaakan mencapai 5,1 - 5,4%. Untuk mencapai target tersebut, pemerintahmelalalui kementrian perindustrian mencanangkan kebangkitan industri nasionalatau reindustrialisasi pada tahun 2017 nanti.
2. Analisis Industri
Industri kimia berusaha menjaga kinerja dengan target pertumbuhan sebesar 6% di tengah kondisi perekonomian yang penuhtekanan. Dengan jumlah penduduk sekitar 230 Juta jiwa danketersediaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki peluang menempatkan diri pada garis depan pengembangan industri kimia.
3. Analisis Perusahaan
Industri kimia merupakan salah satu subsektordari Basic Industry and Chemical dalam Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2015,terdapat 10 perusahaan yang berada dalam subsektor tersebut. Salah satuperusahaan yang ada di subsektor tersebut adalah PT Intan Wijaya International Tbk.
Jika membandingkan harga saham penutupan pada tahun 2015 dari Intan Wijaya International dengan perusahaan lain di subsektor industri kimia, harga saham INCI masih berada dibawah rata-rata. Dimana rata-rata harga saham penutupan tahun 2015 tersebut adalah Rp 823,8 sedangkan harga saham INCI sendiri adalah Rp 305. Hal ini mengindikasikan bahwa harga saham INCI berada dalam kondisi bad stock.Berikut merupakan perbandingan harga saham pada subsektor industri kimia.
Selanjutnya, saya menganalisis INCI denganmelihat indikator fundamental Price to Book Value (PBV). Adapun PBV dari INCI adalah 0,29. Nilai tersebutmengindikasikan bahwa harga saham INCI berada pada posisi undervalued, atauharga sahamnya berada dibawah nilai fundamentalnya.
Selain melihat dari PBV, untuk meyakinkan bahwasaham INCI berada dalam kondisi badstock, saya menganilisis Price Earning Ratio (PER) dari perusahaan. Adapun PER dari INCI adalah 1,69. Nilai inimengindikasikan bahwa harga saham INCI adalah 1,69 kali dari laba bersih yangdihasilkan perusahaan. Berikut merupakan perbandingan antara PBV dan PER dariIntan WIjaya International dengan rata-rata yang dimiliki subsektor industrikimia.
1. Earning Per Share (EPS)
Adapun EPS dari INCI adalah 141.1. Nilai ini merupakan nilai yang berada diatas rata-rata industri kimia yang hanya sebesar 28,13. Tentu saja fakta ini merupakan hal yang positif bagi para pemegang saham, karena semakin besar laba yang akan diterima oleh para pemegang saham.
2. Return On Equity (ROE)
Adapun ROE dari INCI adalah 17. Nilai ini merupakan nilai yang berada diatas rata-rata industri kimia yang hanya sebesar 1.65. Tentu saja fakta ini merupakan hal yang positif bagi para pemegang saham dan juga perusahaan.
Dalam menghitung harga wajar dari saham Intan Wijaya International saya menggunakan proyeksi EPS 5 tahun mendatang dengan pertumbuhan 15%. Hal ini dikarenakan EPS dari INCI lebih besar dari 15% yaitu hanya sebesar 17%. Kemudian dengan nilai PER yang kurang dari 20 yaitu hanya sebesar 1.69, maka untuk 5 tahun kedepan proyeksi PER menjadi sebanyak 12 kali.
= Proyeksi EPS tahun 2020 x Proyeksi PER
= 283,80 x 12
= 3.405,6
àmaka proyeksi harga saham pada tahun ke 5 adalah Rp 3.405,6
Proyeksi dividend tahun ke 5:
= Total EPS x Dividen Payout Ratio
= 1.121,05 x 20%
= 224,21
àmaka total dividend yang akan diterima investor selama 5 tahun kedepan adalah sebesar Rp 224,21 per lembar sahamnya.
Menghitung total harga saham:
=Harga saham tahun ke 5 + Proyeksi Dividen
= 3.405,6 + 223,21
= 3.629,81
àmaka harga saham total pada tahun ke 5 adalah Rp 3.629,81
Harga wajar saham saat ini
Dari penghitungan harga saham total pada bagian sebelumnya, didapatkan proyeksi harga saham total pada 5 tahun yang akan datang dari PT Intan Wijaya International adalah seharga Rp 3.629,81. Kemudian nilai tersebut dibagi dengan nilai risk premium yang diperoleh dari hasil penjumlahan antara risk premium Amerika Serikat, risk premium Indonesia, dan juga suku bunga deposito dari Indonesia.
Data yang saya gunakan untuk menghitung premium risk ini merupakan data bulan November 2016, dimana risk premium Amerika Serikat adalah 3,91%, risk premium Indonesia 2,16%, dan suku bunga deposito 6,5%. Sehingga risk premium yang saya gunakan adalah 12,57%. Hasil proyeksi harga wajar saham untuk tahun 2017 adalah Rp 2.008,03. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel dibawah.
Kepada para calon investor yang ingin berinvestasi pada pasar saham, menurut pendapat saya, PT Intan Wijaya International dapat menjadi salah satu kandidat yang baik untuk menjadi tempat penanaman modal. Meskipun harga saham dari perusahaan yang memiliki kode emiten INCI ini berada dalam kondisi “bad stock”namun hasil analisis fundamental yang telah saya lakukan mengatakan bahwa INCI merupakan salah satu perusahaan yang berkinerja baik dalam industrinya. Selain itu, INCI juga memiliki prospek bisnis yang cerah untuk tahun 2017 yang akan mendatang.
Penerunun tersebut terjadi tepatnya pada tanggal 15 Novermber2016. Berdasarkan pergerakan saham yang terlihat dari chart diatas, maka dapatterlihat bahwa nilai support dari saham INCI selama tiga bulan ini adalah Rp280, sedangkan nilai resistancenya adalah Rp 320. Kemudian berdasarkan analisismoving average, saya menyarankan kepada para calon investor untuk membeli harga saham pada saat harganya Rp 309,25.
Monica Oktaria - 1306362613
Sumber:
bi.go.id
idx.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H