Pelayanan kesehatan memiliki posisi penting dalam setiap instansi, termasuk kampus. Klinik universitas diharapkan mampu menjadi sarana untuk menjaga kesehatan seluruh civitas academica dan mengatasi keadaan darurat  kesehatan. Tentunya hal ini hanya dapat tercapai apabila seluruh tenaga bantuan medis memiliki kompetensi yang memadai.
Salah satunya adalah University Clinic (UC) UAJY yang menilai bahwa pelayanan kesehatan yang baik berangkat dari tenaga bantuan medis yang berkualitas. Lalu apa sajakah kualitas yang diharapkan dari tenaga bantuan medis UC di setiap kampus?
1. Berpengalaman
Hal ini amat sangat berpengaruh dalam proses penanganan medis darurat. Bisa saja justru tenaga medis tersebut tidak mampu menganalisis kasus darurat yang dihadapi. Imbasnya pasien berisiko mendapat penanganan yang keliru. Setidaknya, calon tenaga bantuan medis pernah menjadi PMR atau telah menerima pelatihan tanggap darurat medis.
2. Memiliki Keahlian Dasar Tindakan Medis
3. Kesediaan
Di sini letak pentingnya ketersediaan tenaga bantuan medis. Kesediaan berbeda dengan kuantitas. Sebuah kampus bisa saja memiliki puluhan tenaga bantuan medis, namun mungkin hanya beberapa saja yang akan siap sedia menjadi petugas cepat tanggap saat keadaan darurat. Inilah pentingnya mengoptimalkan kesediaan tenaga bantuan medis sehingga dalam keadaan darurat para petugas dapat dimanfaatkan hingga 100%.
Untuk menunjang semua hal di atas, dalam waktu dekat, UC UAJY berencana mengadakan pelatihan Pertolongan Pertama bagi organisasi kemahasiswaan. Pelatihan ini akan menggandeng Kantor Kemahasiswaan, Alumni, dan Campus Ministry (KKACM) UAJY. Dengan demikian diharapkan seluruh tenaga kesehatan dari mahasiswa sanggup melakukan prosedur tanggap darurat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H