Banyak hal yang bisa kamu lakukan melalui web, seperti menulis tugas, menyebar portofolio untuk bekerja, mengiklankan sebuah produk, menyebarluaskan karya, dan mencari berbagai informasi.
Terdapat pula beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila ingin menulis didalam web seperti skenario tulisan web dan juga gaya penulisan web.
Skenario Penulisan WebÂ
Sebelum membuat web, ada beberapa hal yang perlu penulis pertimbangkan. Penulis dapat merencanakan materi terlebih dahulu kemudian menawarkan pilihan kepada pembaca tentang urutan membaca. Selain itu penulis juga harus berkembang dengan menemukan ide baru agar tulisannya dapat diakses dari waktu ke waktu.
Penulis juga dapat mengintegrasikan komponen multimedia seperti audio, video atau animasi. Penulis akan lebih mudah memasukan komponen berbasis web ketika sudah merencanakannya dari awal.
Gaya menulis W3C (World Wide Web Consortium)
Sebagai penulis, kamu dapat menggunakan panduan W3C (World Wide Web Consortium) agar tulisanmu semakin menarik. Menurut Blaksley dan Hoogoveen (2012) terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam gaya penulisan W3C,Â
- Menggunakan judul dan deskripsi tautan yang akurat. Gunakan frasa tautan yang singkat dan mudah saat dibaca. Gunakan judul yang informatif sehingga pembaca tidak harus melihat secara detail.
- Tautan harus diintegrasikan kedalam konten dan tersirat agar pembaca paham bahwa itu adalah tautan dan kemana tujuan dari tautan.
- Sebutkan topik tulisan diawal paragraf. Hal ini disebut juga sebagai front-loading yang biasanya ditujukan bagi pembaca yang hanya melihat secara sepintas. Melalui hal tersebut, pembaca sepintas akan menentukan apakah mereka ingin melanjutkan bacaan itu atau tidak.
- Batasi setiap paragraf pada satu ide utama. Hal ini ditujukan agar setiap paragraf memiliki bahasannya masing-masing sehingga tidak membosankan dan membuat lelah pembaca.
- Hindari penggunaan bahasa gaul, jargon, dan juga arti khusus dari kata-kata pada umumnya. Hal ini bisa jadi akan menurunkan kredibilitas dari tulisan.
- Gunakan kata-kata yang biasa digunakan khalayak umum untuk mempermudah pembaca dalam mengartikan bacaan.
- Hindari struktur kalimat yang rumit. Penulis dapat menyusun struktur tulisan dengan runtut agar pembaca tidak bingung akibat susunan tulisan yang berantakan.
Konten dalam web tentunya dapat dinavigasi dan dibaca oleh setiap orang terlepas dari dimana lokasi, pengalaman, kemampuan, latar belakang, maupun jenis teknologi yang digunakan untuk mengakses konten.
Banyak pengguna web yang ingin membuka situs dengan tujuan yang berbeda-beda. Sebagai produsen web, penulis perlu memahami tentang konteks yang berbeda karena hal ini berkaitan dengan bagaimana karya tersebut dapat diterima.
Apabila tujuanuntuk menulis adalah memberikan informasi secara luas, penulis tidak perlu membatasi hal-hal yang berkaitan dengan penyebaran konten. Selain itu penulis juga harus mengikuti pedoman untuk aksesibilitas.
Prinsip aksesibilitas W3C
Manurut Blaksley dan Hoogoveen (2012) terdapat beberapa prinsip aksesibilitas dalam W3C, yaitu:
- Memberikan alternative yang setara untuk konten visual
- Jangan hanya mengandalkan warna
- Gunakan markup dan style sheets
- Perjelas penggunaan bahasa
- Pastikan perubahan halaman menampilkan teknologi yang menarik
- Pastikan kontrol pengguna atas perubahan konten
- Sediakan mekanisme navigasi yang jelas
- Pastikan dokumen tersebut jelas dan sederhana
Hak cipta
Kredibilitas tulisan dapat biasanya dilihat dari sumber yang digunakan penulis untuk materi dari tulisan yang dibuat. Tulisan-tulisan yang digunakan itu tentunya memiliki hak cipta untuk melindungi karya asli.
Mengadaptasi suatu karya dapat dilakukan ketika terdapat ikon lisensi Creative Commons. Hal ini menunjukan bahwa orang lain diizinkan untuk menggunakan konten tersebut dengan mencantumkan nama pemilik karya.
Meskipun izin hak cipta tidak diperlukan, namun kutipan dari karya asli diperlukan. Sebagai penulis, kamu bisa mencantumkan informasi lengkap terkait dengan sumber yang digunakan.
Konten berhak cipta dapat diadaptasi dan kemudian diterbitkan ulang. Segalanya dapat kita ubah seperti audio, gambar, maupun tulisan. Mengutip sumber dari pemilik asli untuk karya yang akan diterbitkan ulang merupakan praktik yang etis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H