"Menginspirasi Kesehatan Keluarga: Mahasiswa KKN Undip Berdayakan Ibu Rumah Tangga melalui Edukasi Taman Apotik Hidup dari Tanaman Toga di Halaman Rumah"
Foto: Pemaparan mahasiswa kepada Ibu PKK Desa Sawahan terkait Apotik Hidup dari Tanaman Toga
KLATEN- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Program Studi S1 Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian, Monica Utami Sibarani mengedukasi tentang  pentingnya tanaman toga, sebuah program berjudul "Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga melalui Edukasi Taman Apotik Hidup dari Tanaman Toga di Halaman Rumah".Â
Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu dalam mengelola tanaman obat tradisional dan memberikan manfaat kesehatan bagi keluarga. Program kerja tersebut dilaksanakan bersama 30 Ibu-Ibu PKK di Desa Sawahan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten (20/7/23).
Dengan latar belakang kekayaan alam Indonesia dalam tanaman obat tradisional (toga), program ini bertujuan untuk mengedukasi serta memberdayakan ibu rumah tangga dalam memanfaatkan tumbuhan toga yang tumbuh di sekitar mereka. Tanaman tersebut memiliki khasiat kesehatan yang telah diwariskan oleh nenek moyang dan potensi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan ringan.
Monica selaku pengusung program, menjelaskan, "Kami melihat bahwa banyak ibu rumah tangga memiliki waktu luang di rumah dan biasanya memiliki halaman yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Namun, pengetahuan tentang tumbuhan obat tradisional sering kali terbatas. Oleh karena itu, kami ingin memberikan pelatihan dan dukungan kepada mereka dalam mengelola Taman Apotik Hidup di halaman rumah masing-masing."
Dalam pelaksanaan program ini, mahasiswa KKN memberikan pelatihan kepada para ibu PKK tentang pengenalan tanaman toga, cara menanam, merawat, dan memanfaatkannya dalam pengobatan tradisional. Mereka juga dibekali dengan pengetahuan dasar tentang bagaimana mengatasi beberapa masalah kesehatan ringan seperti flu, batuk, sakit kepala, dan gangguan pencernaan dengan menggunakan tanaman toga.
Tidak hanya mendukung kesehatan keluarga, program ini juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi rumah tangga. Tanaman toga yang tumbuh subur di taman apotik hidup dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari atau dijual sebagai bahan baku ramuan herbal kepada warga sekitar. Hal ini memberikan peluang tambahan bagi para ibu rumah tangga untuk meningkatkan penghasilan keluarga.
Salah satu peserta, Ibu Sisri, mengungkapkan, "Saya sangat senang dengan program ini. Saya sekarang tahu cara merawat tanaman-tanaman obat di halaman saya sendiri. Ini adalah pengetahuan yang bermanfaat bagi kesehatan keluarga kami dan juga sebagai tambahan pengetahuan baru bagi saya."
Dengan adanya dukungan dari pihak universitas, pemerintah setempat, dan masyarakat sekitar, program Kerja KKN ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mendorong kesadaran akan pentingnya penggunaan tanaman obat tradisional serta memperkuat peran ibu rumah tangga dalam menjaga kesehatan keluarga secara alami melalui Taman Apotik Hidup. Disisi lain, para mahasiswa juga membantu menciptakan iklim komunitas yang lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan, sesuai dengan semangat berkelanjutan yang diusung oleh program ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H