Melalui program yang laksanakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia melalui mahasiswa dan mahasiswinya yang mengampu mata kuliah wajib, Kuliah Kerja Nyata yang bertujuan untuk memenuhi Tridharma Perguruan Tinggi salah satunya yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Tema yang diusung kuliah kerja nyata tematik tahun ini adalah "Menguatkan dan Meningkatkan Program SDG's Desa dan Rekognisi MBKM Puspernas Kemdikbudristek" yang didalamnya terdapat beberapa poin tema kecil lainnya yang mengutamakan Sustainable Development Goals atau SDG's.
Salah satu tema kecil yang didapatkan adalah "Desa Infrastruktur dan Inovasi Sesuai Kebutuhan" sehingga dengan tema ini dapat dijadikan beberapa program kerja yang dapat membantu masyarakat RW 01 Kelurahan gegerkalong salah satunya adalah membuat vertical garden untuk memanfaatkan lahan terbatas, sehingga tetap memiliki manfaat yang optimal sebagai penahan panas matahari, mengurangi polusi udara, meningkatkan suplai oksigen, dan lain sebagainya.
Vertical garden atau biasa disebut dengan kebun vertikal merupakan salah satu metode bercocok tanam dengan media yang sempit dan terbatas menggunakan dinding atau ruang secara vertikal (Murti, 2021). Vertical garden yang dibuat dilingkungan sekitar RW 01 Kelurahan Gegerkalong memiliki dua jenis, yaitu pertama menggunakan sistem living wall.Â
Living wall ini menempatkan tanaman pada pot yang telah diberi media tanam dan pupuk kandang, kemudian setiap pot akan di letakan pada rangka dinding yang telah dibuat dari besi. Jenis tanaman yang ditanam terdisi dari jenis akasia, adam eva, alokasia, wijayakusuma, dan lain-lain.
Rekomendasi jenis-jenis tanaman yang dapat digunakan menggunakan sistem living wall yaitu pakis boston, tanduk rusa, dan lain sebagainya. Untuk media yang digunakan living wall ada tiga yaitu, loose mediums, mat mediums, dan struktural mediums.
Sedangkan untuk vertical garden lainnya menggunakan sisten penanaman green facade, menggunakan baja ringan yang menjadi rangka besar dan kawat yang dibentuk kotak-kotak kecil untuk media rambat tanaman. Tanaman yang digunakan yaitu adam eva, sri rejeki, philodendron, dan peporemia untuk tanah disekitar rangka baja ringan dan menggunakan tanaman anggur juga .
Rekomendasi untuk veritical garden dengan sistem green facade yaitu berbagai jenis sirih atau sirih belanda, krokot, dan lain sebagainya.
Dengan adanya vertical garden ini dapat memaksimalkan keterbatasan lahan, terutama yang menjadi permasalahan masyarakat kota. Sehingga lingkungn sekitar tetap terjaga keasriannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H