Mohon tunggu...
Indira Monica
Indira Monica Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang Wanita yang sedang fokus menjadi blogger www.femaleofjava.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pesan untuk Teman di Social Media yang Sering Share Black Campaign

19 Juni 2014   17:16 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:08 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(image source: Baltyra)

Bete, iya lama-lama bete dan gak respect liat timeline terutama wall Facebook, gimana engga sekarang banyak banget seliweran update tentang kampanye pemilu presiden yang bakal dilangsungkan tanggal 9 Juli 2014 nanti, Ok campaign yang update setiap hari di wall emang gak masalah karena itu salah satu bentuk kampanye via social media, cuma masalahnya sekarang banyak temen-temen di facebook yang over kalo udah fanatik terhadap salah satu calon pasangan capres dan cawapres, segala bentuk berita mulai yang dari berita HOAX sampai berita opini media yang ada langsung dicerna mentah-mentah dan terus langsung di update di wall mereka, gak salah sih memang mendukung salah satu pasangan calon capres dan cawapres, cuma yang salah itu adalah kenapa sih harus pake Black Campaign dengan isu-isu media yang ada di Internet. Yang bikin muak lagi adalah temen-temen facebook kita ini update post tentang berita ini bukan sehari dua hari namun setiap jam, mereka mulai googling di Internet tentang kebusukan, kejelekan dan kesalahan salah satu pasang calon, seakan calon pasangan yang mereka dukung itu lebih baik dari lawannya. Perlu diingat, salah satu dari dua pasang calon presiden dan wakil presiden itu akan memimpin bangsa ini, iya bangsa ini, Bangsa Indonesia, terus apa gunanya, apa manfaatnya menghujat salah satu pasang calon tersebut kalo toh salah satu dari mereka akan memimpin negara ini untuk lima tahun kedepan. Kalau kita sudah fixed dengan salah satu pasang calon dan kita yakin akan memilihnya dalam pemilu presiden nanti ya sudah kita ikuti, awasi dan cermati visi dam misi mereka tanpa harus mencari-cari kesalahan calon yang lain. Bahkan pernah saya lihat disalah satu status update teman yang mendukung salah satu calon dan setiap hari menshare berita tentang kejelekan calon lain ini mendapat kritikan dari temannya di facebook, namun dia tidak bergeming dan tetap memposting hal-hal yang berbau black campaign. contoh saya pernah melihat salah satu comment teman saya ketika dia share berita tentang kejelekan salah satu pasang calon.

lu timses xxxxxxxxxxx ya? repot banget kayaknya tiap hari posting beginian

atau yang seperti ini,

lu dibayar berapa sih bro sampe update tentang beginian mulu

Sewajarnya jika orang punya otak akan sedikit berpikir bahwa dia sangat mengganggu dengan share black campaign yang dia lakukan, namun mungkin dia akan beranggapan seperti ini,

yaudah sih, kalo ke ganggu tinggal Unfriend aja, ribet amat hidup lo

Inilah yang salah, dia berpikir dengan mendelete teman di social media akan berakhir, bukan itu masalahnya, namun bagaimana kedewasaan kita dalam menyikapinya, kita juga tidak mau hanya gara-gara pemilu presiden ini pertemanan dan persahabatan kita putus, seharusnya bagi rekan yang sering menshare berita hoax dan black campaign ini lebih dewasa dalam menerima kritikan, perbedaan pasti ada namun itu bukan masalah besar, bukankan negara ini menganut faham Bhinneka Tunggal Ika lalu kenapa hanya karena perbedaan pilihan dalam menentukan capres dan cawapres harus dengan black campaign. So, Think Smart with Ur Social Media.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun