Mohon tunggu...
Indira Monica
Indira Monica Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang Wanita yang sedang fokus menjadi blogger www.femaleofjava.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Gas Bumi Sebagai Cara Hemat Energi Fosil

2 Desember 2014   00:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:18 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

soyrce image : buluxshero

Perilaku hemat energi harus terus dikembangkan dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan pemakaian bahan bakar minyak terus meningkat. Tidak hanya pemakaian bahan bakar minyak, pemakaian gas LPG pada sektor rumah tangga juga semakin meningkat. Hal ini meningkat tajam ketika penggunaan minyak tanah sebagai bahan bakar rumah tangga digantikan oleh gas LPG. Pemerintah secara besar-besaran memproduksi tabung gas LPG berukuran 3 kg dan kompor gas yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang kurang mampu.

Setelah berjalan beberapa tahun, progam pemerintah untuk managemen energi dengan cara mengkonversikan minyak tanah terhadap penggunaan gas LPG ternyata menimbulkan masalah yang lain. Penggunaan gas LPG yang tinggi baik dari sektor rumah tangga maupun industri membuat ketersediaan bahan bakar yang ada terbatas. Akibatnya terjadi kelangkaan gas LPG. Karena sulit mendapatkan gas, banyak oknum tertentu memanfaatkan moment ini untuk menaikkan gas di tempat pendistribusian.

Karena permasalahan tersebut pemerintah terus mencari solusi hemat energi. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan gas bumi sebagai sumber energi alternatif. Penggunaan gas bumi sebagai energi alternatif sudah banyak dilakukan oleh beberapa negara maju. Selain sebagai bahan pengganti gas LPG, gas bumi juga dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti bensin yang dapat menggerakkan mobil. Penggunaa gas alam sebagai energi alternatif lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun