Terkhusus Buat Orang Barru Di Perantauan, " ..... Namuni Bosi Ulaweng Ri Kampong Na Taue, Makanja Mupi Risedding Ri Kampong Ta. Narekko Tennia Pada Idi Maneng, Nigana Pale Maelo Padecengi Kampong Ta Sibawa Sikampong Ta ..... "
Tahun Ini Kabupaten Barru Membuat Perhelatan Yang Sangat Luar Biasa.
Diantaranya Adalah Pencapaian Rekor Atas Tari Pattennung Yang Dipentaskan Oleh 3.058 Penari Dan Berhasil Memecahkan Rekor Dunia Dari Museum Rekor Dunia - Indonesia.
Sebagai Kepala Pemerintahan Onder Afdelling Diangkat Seorang Control Belanda Yang Berkedudukan Di Barru, Sedangkan Ketiga Bekas Kerajaan Tersebut Diberi Status Sebagai Self Bestuur (Pemerintahan Kerajaan Sendiri) Yang Mempunyai Hak Otonom Untuk Menyelenggarakan Pemerintahan Sehari-Hari Baik Terhadap Eksekutif Maupun Dibidang Yudikatif.
Seiring Dengan Perjalanan Waktu, Maka Pada Tanggal 24 Februari 1960 Merupakan Tonggak Sejarah Yang Menandai Awal Kelahiran Kabupaten Daerah Tingkat II Barru Dengan Ibukota Barru, Berdasarkan Undang - Undang Nomor 29 Tahun 1959 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II Di Sulawesi Selatan.
Sebelum Dibentuk Sebagai Suatu Daerah Otonom Berdasarkan Uu No. 29 Tahun 1959, Pada Tahun 1961 Daerah Ini Terdiri Dari 4 Wilayah Swapraja Di Dalam Kewedanaan Barru, Kabupaten Parepare Lama, Masing-Masing Swapraja Barru, Swapraja Tanete, Swapraja Soppeng Riaja Dan Bekas Swapraja Mallusetasi. Ibukota Kabupaten Barru Sekarang Bertempat Di Bekas Ibukota Kewedanaan Barru.