Aktivitas literasi di sekolah yang biasa dilakukan oleh guru bersama peserta didik, telah selesai pada tataran konseptual. Artinya peningkatan kualitas literasi yang harus ditingkatkan bukan lagi pada literasi dasar karena semua telah selesai dilakukan. Sebaliknya, guru bersama peserta didik hendaknya menyampaikan literasi dengan konsep yang lebih jelas, terarah, terukur dan tepat, sehingga luaran yang diharapkan dapat dicapai dengan baik.
Untuk mencapai itu semua, sebagai guru, kita harus kembali pada diri sendiri, menyelesaikan literasi diri sendiri sebelum memberikan literasi kepada orang lain. Jika selama ini kita masih belum tuntas dengan diri sendiri, maka jangan heran jika program literasi yang kita buat tidak berdampak apa-apa kepada peserta didik bahkan pada sekolah dan lingkungan.Â
Jika kita sendiri belum mampu menjawab dengan tepat di mana seharusnya menempatkan kendaraan saat parkir pertama kali, maka jangan harap literasi yang kita ajarkan kepada peserta didik dapat berjalan maksimal. Jangan berharap dapat dipraktikkan apalagi berdampak, memahami saja tidak akan sampai, karena kita sendiri belum selesai dengan literasi diri.
Bangga saat gaji naik itu wajar, karena fitrah kita sebagai manusia memang demikian. Tapi jika level literasi kita sampai pada ketiga tahap di atas (enlighment, enrichment, empowerment), tentu kita akan berfikir kenaikan gaji ini harus diimbangi dengan peningkatan kinerja, dimulai dari hal yang paling sederhana misal datang ke kantor tepat waktu dan pulang pun demikian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H